PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL ...
Transcript of PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL ...
PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL
PROCRASTINATION DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA
FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya
Disusun Oleh:
Pebrianti Ramadani
NIM. 135120301111061
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LEMBAR PERNYATAAN
Nama: Pebrianti Ramadani
NIM: 135120301111061
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Peran Self-
Regulated Learning terhadap Decisional Procrastination dalam Menyusun Skripsi
pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang” adalah benar karya sendiri,
bukan karya ilmiah atau skripsi orang lain, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah
disebutkan sumbernya dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya
peroleh dari skripsi tersebut.
Malang, Januari 2018
Yang membuat pernyataan
Pebrianti Ramadani
NIM. 135120301111061
ABSTRAK
PERAN SELF-REGULATED LEARNING TERHADAP DECISIONAL
PROCRASTINATION DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA
FISIP UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Pebrianti Ramadani
Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si
Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Brawijaya Malang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran self-regulated learning
terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada mahasiswa FISIP
Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswa FISIP dengan
teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
skala self-regulated learning yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori
Zimmerman (1989) dan skala decisional procrastination yang mengadaptasi dari milik
Mann, dkk (1997). Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai yang signifikan yaitu 0,000 (p < 0,05),
artinya terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination
dalam menyusun skripsi pada mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang.
Dimana sebesar 32,6% variabel self-regulated learning mempengaruhi variabel
decisional procrastination, sisanya sebesar 67,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata Kunci: Decisional Procrastination, Self-Regulated Learning
ABSTRACT
THE ROLE OF SELF-REGULATED LEARNING TO DECISIONAL
PROCRASTINATION IN PREPARING THE THESIS ON THE POOR
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE OF
BRAWIJAYA UNIVERSITY STUDENTS
Pebrianti Ramadani
Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si
Department Psychology, Faculty of Social Science and Political Science,
Brawijaya University
This study aims to determine the role of self-regulated learning to decisional
procrastination in preparing the thesis on the poor faculty of social science and political
science of Brawijaya University students. This study involved 120 FISIP students with
sampling technique used is purposive sampling based on predetermined criteria. The
measuring tool used in this study is the self-regulated learning scale that is made by the
researchers themselves based on the theory of Zimmerman (1989) and decisional
procrastination scale that adapts from the property Mann, et al (1997). Data were
analyzed using simple linear regression analysis. the result of the analysis shows that
there is a significant value that is 0.000 (p <0,05), meaning that the role of self-
regulated learning to decisional procrastination in preparing the thesis on the FISIP of
Brawijaya University student Malang. Where 32.6% of self-regulated learning
variables affect the variable decisional procrastination, the remaining 67.4% influenced
by other factors.
Keywords: Decisional Procrastination, Self-Regulated Learning
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
skripsi yang berjudul “Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional
Procrastination dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas
Brawijaya Malang” dengan baik dan lancar.
Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh
pendidikan S1 Jurusan Psikologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Brawijaya Malang. Penulis juga banyak mendapatkan bantuan dan saran dari berbagai
pihak. Ucapan terimakasih senantiasa dihaturkan kepada pihak-pihak yang banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga atas do’a, dukungan, nasihat, dan
semangat yang diberikan tanpa henti kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang.
3. Ibu Cleoputry Al Yusaini, S.Psi., M.Psi., Ph.D, selaku ketua Jurusan
Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya
Malang.
4. Ibu Thoyyibatus Sarirah, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang banyak memberikan masukan, perbaikan, dan bimbingan kepada
penulis.
5. Ibu Yuliezar Perwira Dara, S.Psi., M.Psi & Ibu Unita Werdi Rahajeng,
S.Psi., M.Psi selaku dosen penguji skripsi yang bersedia menguji dan
memberikan masukan serta perbaikan kepada penulis.
6. Saputri Arifsa Chaq, teman seperjuang bimbingan skripsi bu Thoyyib yang
saling memberikan semangat dan membantu disaat mulai putus asa.
7. Cicik Nur Arida, Esti Widya Rahayu, dan Anggun Miftahul Ula, teman
yang selalu membalas pesan penulis, membantu penulis disaat mengalami
kesulitan, membantu dalam mengolah data, memberikan semangat, dan
motivasi.
8. D. Digusti Ibrahim, Kak Bianca Harum Pertiwi, Nada Nur Azizah, dan
Risky Ramadhany, dan Dynamite Putri, selaku teman mengerjakan skripsi,
membantu menginput data, dan selalu memberikan semangat dalam proses
pengerjaan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Psikologi 2013 yang saling membantu
dan memberikan dukungan selama proses pengerjaan laporan skripsi ini.
10. Seluruh responden dalam penelitian ini yang bersedia menyediakan
waktunya untuk mengisi kuisioner penelitian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan penelitian skripsi ini. Harapan penulis semoga laporan hasil penelitian skripsi
ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan
social, khususnya dalam bidang psikologi.
Malang, Januari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11
2.1 Self-Regulated Learning............................................................................ 11
2.1.1 Pengertian Self-Regulated Learning ............................................. 11
2.1.2 Aspek-Aspek Self-Regulated Learning ......................................... 12
2.2 Decisional Procrastination ....................................................................... 13
2.2.1 Pengertian Decisional Procrastination ......................................... 13
2.2.2 Aspek Decisional Procrastination ................................................ 15
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Decisional Procrastination ............. 15
2.3 Mahasiswa yang Menyusun Skripsi .......................................................... 16
2.4 Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination ..... 17
2.5 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 18
2.6 Hipotesis .................................................................................................... 29
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................. 20
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 20
3.2 Identifikasi Variabel .................................................................................. 20
3.2.1 Variabel Independen ..................................................................... 20
3.2.2 Variabel Dependen ........................................................................ 20
3.3 Definisi Operasional.................................................................................. 20
3.3.1 Self-Regulated Learning................................................................ 20
3.3.2 Decisional Procrastination ........................................................... 21
3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling................................................... 21
3.4.1 Populasi ......................................................................................... 21
3.4.2 Sampel ........................................................................................... 21
3.4.3 Teknik Sampling ........................................................................... 22
3.5 Tahap Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 23
3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................ 23
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 23
3.5.3 Tahap Pengolahan Data................................................................. 23
3.6 Instrumen Penelitian.................................................................................. 24
3.6.1 Skala Self-Regulated Learning ...................................................... 24
3.6.2 Skala Decisional Procrastination ................................................. 25
3.7 Metode Analisis Aitem ............................................................................. 26
3.7.1 Validitas ........................................................................................ 26
3.7.2 Daya Diskriminasi Aitem .............................................................. 27
3.7.3 Reliabilitas .................................................................................... 29
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 29
3.8.1 Uji Asumsi .................................................................................... 29
3.8.2 Uji Hipotesis ................................................................................. 30
BAB IV. PEMBAHASAN .................................................................................. 31
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 31
4.1.1 Data Demografis ........................................................................... 31
4.1.2 Analisis Deskriptif ........................................................................ 31
4.1.3 Hasil Analisis Data ........................................................................ 34
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 37
4.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 41
BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 42
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 42
5.2 Saran .......................................................................................................... 42
5.2.1 Saran Teoritis ................................................................................... 42
5.2.2 Saran Praktis .................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 47
Lampiran 1. Hasil Try Out Skala Self-Regulated Learning ............................. 47
Lampiran 2. Hasil Try Out Skala Decisional Procrastination ......................... 51
Lampiran 3. Hasil Output SPSS ....................................................................... 52
Lampiran 4. Skala Sebelum Try Out ................................................................ 55
Lampiran 5. Skala Sesudah Try Out ................................................................. 67
Lampiran 6. Data Statistik Mahasiswa UB S1 Angkatan 2010-2013 .............. 77
Lampiran 7. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi ................................................ 78
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Kerangka Berpikir Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional
Procrastination ..................................................................................................... 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastistas ............................................. 35
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Format Respon Skala Likert ................................................................... 24
Tabel 2. Blueprint Skala Self-Regulated Learning ............................................... 24
Tabel 3. Blueprint Skala Decisional Procrastination ........................................... 26
Tabel 4. Blueprint Skala Self-Regulated Learning Setelah Uji Coba ................... 28
Tabel 5. Blueprint Skala Decisional Procrastination Setelah Uji Coba ............... 29
Tabel 6. Realiabilitas Skala ................................................................................... 29
Tabel 7. Rumus Data Hipotetik ............................................................................. 32
Tabel 8. Data Hipotetik dan Empirik Variabel Self-Regulated Learning dan
Decisional Procrastination ................................................................................... 32
Tabel 9. Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian ................................................. 33
Tabel 10. Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian Variabel Self-Regulated
Learning dan Decisional Procrastination ............................................................. 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai mahasiswa, salah satu tugas akhir yang wajib dikerjakan untuk syarat
kelulusan dan mendapatkan gelar sarjana adalah membuat skripsi. Proses pengerjaan
skripsi, mahasiswa diberikan jangka waktu selama satu semester semenjak mahasiswa
yang bersangkutan menerima surat tugas bimbingan, sejak tugas akhir diprogramkan
dalam KRS (Pedoman Penyusunan Skripsi FISIP Universitas Brawijaya Malang,
2013/2014). Mahasiswa dapat dikatakan lulus bila sudah menempuh persyaratan
yudisium dan tidak melampaui maksimum masa studi selama tujuh tahun (Pedoman
Pendidikan FISIP Tahun Akademik, 2013/2014). Selama proses pengerjaan skripsi,
mahasiswa yang tidak dapat mengambil keputusan karena adanya tekanan yang
dihadapi dalam hal menentukan judul atau tema skripsi, literatur yang akan digunakan,
subyek penelitian yang akan diteliti, dan tidak segera mengerjakan feedback yang
diberikan oleh dosen pembimbing, memilih untuk melakukan penundaan. Selain itu,
ketika dihadapkan pada dua pilihan atau konflik yang dianggap sama-sama penting
dalam hidupnya. Menurut Burka & Yuen (2008), individu melakukan penundaan
karena ingin memikirkan segala sesuatunya sebelum mengambil keputusan atau
tindakan, dan memberikan waktu kepada dirinya untuk memperjelas pilihan atau fokus
pada hal yang lebih penting.
Menurut Siaputra (Zusya & Akmal, 2016) penundaan yang dilakukan oleh
mahasiswa dikarenakan beberapa hal seperti, tidak dapat menentukan tema atau topik
2
skripsi, sikap kurangnya disiplin yang dilakukan mahasiswa ketika melakukan
bimbingan, dosen pembimbing yang sulit ditemui, tidak mendapat persetujuan dosen
pembimbing dalam hal judul dan perbaikan yang tidak memuaskan, dan sulitnya
mencari literatur. Selain itu sulit berkonsentrasi dikarenakan individu telah bekerja,
memiliki keluarga, dan situasi lingkungan yang tidak mendukung pengoptimalan
pekerjaan skripsi, membuat individu melakukan penundaan (Tatan, 2012). Individu
yang tidak dapat mengambil keputusan, sehingga melakukan penundaan mengalami
decisional procrastination.
Menurut Janis & Mann (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995) decisional
procrastination merupakan suatu kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan
ketika dihadapkan pada konflik dan pilihan. Decisional procrastination terjadi karena
menganggap tugas sebagai sesuatu yang penuh tekanan, sehingga individu menunda
untuk menyelesaikan tugas (Wangid, 2014). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ferrari & Dovidio (2000), menunjukkan seseorang yang tinggi dalam melakukan
decisional procrastination membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencari
informasi untuk membuat keputusan, terutama bila dihadapkan dengan banyaknya
alternatif pilihan yang dapat dipertimbangkan. Selain itu tiap individu yang melakukan
decisional procrastination memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam mengambil
keputusan ketika dihadapkan pada banyaknya alternatif pilihan sebelum akhirnya
membuat keputusan. Menurut Burka & Yuen (2008) pada tahun 2007, perkiraan
perilaku penundaan yang dilakukan oleh mahasiswa sekitar 75% dengan 50%
mahasiswa melakukan penundaan secara konsisten dan menganggap sebagai masalah.
3
Sementara itu, Ellis & Knaus (Harriot & Ferrari, 1996) mengatakan sekitar 70%
mahasiswa melakukan penundaan dalam menyelesaikan tugas akademik.
Hal ini sejalan dengan data yang didapatkan dari Pusat Informasi, dokumentasi,
dan Keluhan Universitas Brawijaya tercatat sebanyak 1.895 mahasiswa FISIP angkatan
2010-2013 tahun ajaran 2017/2018 yang belum menyelesaikan masa studinya
dibandingkan fakultas-fakultas lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Selain itu, sebanyak 157 mahasiswa FISIP angkatan 2010 yang belum menyelesaikan
masa studinya. Hal tersebut dikarenakan banyak mahasiswa FISIP angkatan 2010 yang
sudah bekerja sebelum lulus, sehingga hal tersebut cenderung membuat mahasiswa
sulit untuk mengatur waktu yang ada antara bekerja dengan perkuliahannya, yang
akhirnya memperlambat mereka lulus tepat pada waktunya. Rata-rata mahasiswa FISIP
menyelesaikan masa studinya selama 5,4 tahun (Dwi & Umar, 2017). Mahasiswa yang
telah bekerja cenderung melakukan penundaan, sehingga sulit mengatur waktu yang
ada antara bekerja dengan mengerjakan tugas akhir (Ramadhani, 2016). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Wolters (Mastuti, 2009) mengatakan perilaku
prokrastinasi memiliki hubungan dengan aspek-aspek dalam self-regulated learning.
Effert & Ferrari (1989) juga mengatakan prokrastinasi memiliki hubungan yang negatif
dengan self-regulation.
Self-regulated learning merupakan kemampuan yang penting dimiliki oleh
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi (Hardhito & Leonardi, 2016). Zimmerman
(1989) mengatakan self-regulated learning adalah cara individu untuk mengatur diri
dalam belajar dengan melibatkan kemampuan metakognitif, motivasi, dan perilaku
4
aktif dalam proses belajar secara mandiri. Zimmerman & Schunk (1989)
mengasumsikan self-regulated learning bahwa, individu secara pribadi bisa
meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar melalui penggunaan strategi
metakognitif dan motivasi secara selektif, secara proaktif memilih, menyusun, dan
membuat lingkungan belajar yang menguntungkan, serta berperan penting dalam
memilih bentuk dan beberapa instruksi yang mereka butuhkan.
Mahasiswa yang memiliki self-regulated learning mengusahakan secara proaktif
untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik yang ada dengan mempertimbangkan
segala keterbatasan dan kekuatan diri yang dimiliki. Peran self-regulated learning
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi menjadi penting, karena semua kegiatan yang
berkaitan dengan skripsi dilakukan sendiri oleh mahasiswa seperti, mencari pokok
permasalahan yang akan diangkat, mencari referensi yang mendukung, pengambilan
data, pengolahan data, hingga akhirnya laporan skripsi diuji di hadapan dosen penguji
(Hardhito & Leonardi, 2016). Pada penelitian yang dilakukan oleh Kadi (2016) dengan
subyek 101 mahasiswa Psikologi angkatan 2013 menunjukkan bahwa mahasiswa yang
memiliki self-regulated learning yang tinggi dapat menurunkan perilaku prokrastinasi
pada mahasiswa, begitupula sebaliknya. Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh
Hardhito & Leonardi (2016) menunjukkan, mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan
skripsi dalam kurun waktu selama satu semester memiliki self-regulated learning yang
termasuk dalam kategori sedang, yaitu sebesar 60,78% dari keseluruhan sampel
penelitian.
5
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination pada
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi terutama pada lingkup mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Oleh karena itu, penelitan
ini berjudul “Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional Procrastination
dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination
dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran self-regulated learning
terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP
Universitas Brawijaya Malang.
1.4 Manfaat
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yaitu:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
dan masukan dalam bidang ilmu psikologi dan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan self-regulated learning dan decisional procrastination.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis manfaat dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan terhadap mahasiswa cara menyelesaikan skripsi dengan
6
memiliki self-regulated learning agar bisa meminimalisir perilaku decisional
procrastination.
1.5 Penelitian Terdahulu
1.5.1 Hardhito, Radhyan., & Leonardi, Tino. 2016. Gambaran Self-Regulated
Learning pada Mahasiwa yang Tidak Menyelesaikan Skripsi dalam Waktu
Satu Semester di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui gambaran self-regulated learning
pada mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester di
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Subjek dalam penelitian ini sebanyak
115 mahasiswa dari total populasi 161 mahasiswa yang tidak menyelesaikan
skripsi dalam waktu satu semester. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian
kuantitatif deskriptif dengan teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah
distribusi frekuensi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, skala
self-regulated learning berdasarkan pada teori Zimmerman dan Martinez-Ponz
dengan jumlah aitem sebanyak 38 aitem. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester memiliki
self-regulated learning yang termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah 70
mahasiswa atau 60,78% dari keseluruhan sampel penelitian.
7
1.5.2 Palo, Valeria de., Monacias, Lucia., dkk. (2017). Decisional
Procrastination in Academic Settings: The Role of Metacognitions and
Learning Strategies.
Tujuan dari penelitian untuk menganalisis faktor-fakor penentu decisional
procrastination di kalangan mahasiswa dan menilai model self-regulated learning
yang digunakan untuk memediasi hubungan antara keyakinan metakognitif
terhadap prokrastinasi dan prokrastinasi decisional. Subjek dalam penelitian ini
sebanyak 273 mahasiswa dari Italia Selatan dengan jumlah peserta wanita
sebanyak 254 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu, skala
Learning and Study Strategies Inventory (LASSI) dari Weinstein & Palmer, 2002
yang terdiri dari Anxiety (ANX), Time Management (TM), dan Information
Processing (IP), skala The Metacognitive Beliefs tentang Procrastination
Questionnaire (MCPQ) dari Fernie et al, 2009, dan skala decisional
procrastination menggunakan skala The Melbourne Decision-Making
Questionnaire dari Mann et al, 1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hubungan antara keyakinan metakognitif negatif dan positif terhadap prokrastinasi
dan prokrastinasi decisional hanya dipengaruhi oleh manajemen waktu dan
kecemasan. Hal tersebut, karena adanya peran penting dari strategi pembelajaran
dalam memprediksi kecenderungan untuk menunda situasi keputusan dan dalam
menengahi hubungan antara keyakinan metakognitif dengan prokrastinasi dan
prokrastinasi decisional.
8
1.5.3 Effert, B. R., & Ferrari, J. R. 1989. Decisional Procrastination:
Examining Personality Correlates.
Tujuan penelitian ini untuk meneliti faktor kepribadian terkait dengan
decisional procrastination. Subjek dalam penelitian ini 27 laki-laki dan 84
perempuan yang terdaftar di kelas psikologi. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah skala decisional procrastination dari Mann (1982), skala cognitive failures
dari Broadbent, Cooper, Fitzgerald, dan Parkes (1982), skala self-esteem dari
Rosenberg (1965), dan skala task activity dari Jenkins, Zyzanski, dan Rosenman
(1979). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
laki-laki dan perempuan. Decisional procrastination secara signifikan
berhubungan negatif dengan harga diri dan daya saing, dan berhubungan positif
dengan kegagalan kognitif, kecepatan, dan ketidaksabaran. Penunda decisional
mungkin gagal menilai secara kognitif semua kemungkinan tugas, kemudian saat
mendekati batas waktu tugas, mereka mempercepat kinerja mereka untuk
menyelesaikan tugas.
1.5.4 Mastuti, Endah. (2009). Memahami Perilaku Prokrastinasi Akademik
berdasarkan Tingkat Self-Regulation Learning.
Tujuan dari penelitian ini untuk memahami perilaku prokrastinasi
mahasiswa dari segi self-regulation learning. Subyek dalam penelitian terdiri dari
65 mahasiswa psikologi semester empat sampai delapan Universitas Airlangga
Surabaya. Instrumen penelitian menggunakan skala prokrastinasi akademik dan
skala self-regulation learning. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat
9
eksplanasi. Analisis data menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi
product moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
tingkat self-regulation learning terhadap perilaku prokrastinasi akademik
mahasiswa. Walaupun mahasiswa memiliki tingkat pengaturan yang tinggi
terhadap tugas perkuliahan, mereka tidak terlepas dari perilaku menunda pekerjaan
(prokrastinasi).
1.5.5 Lestari, Habibah, Nugraheni., Lilik, Salmah., & Priyatama, Aditya,
Nanda. 2014. Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan
Prokrastinasi Penyusunan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni
Rupa UNS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated
learning dengan prokrastinasi penyusunan skripsi pada mahasiswa FSSR UNS.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FSSR UNS angkatan 2007. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 39 mahasiswa FSSR angkatan 2007 yang sedang
dalam proses penyusunan skripsi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang negative antara self-regulated learning dengan prokrastinasi
penyusunan skripsi pada mahasiswa FSSR UNS. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini ada dua yaitu, skala self-regulated learning yang mengacu pada teori
Ormord (2009), dan skala prokrastinasi yang mengacu teori Schouwenburg
(Ferrari, dkk., 1995). Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment
Pearson. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis ditolak, dimana adanya
10
hubungan yang positif antara self-regulated learning dengan prokrastinasi
penyusunan skripsi pada mahasiswa FSSR UNS.
1.5.6 Kadi, Ari Prima Usman. (2016). Hubungan Kepercayaan Diri dan Self-
Regulated Learning terhadap Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa
Psikologi 2013.
Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri
dan self-regulated learning terhadap prokrastinasi akademik pada Mahasiswa
Psikologi 2013. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi 2013
Mulawarman sebanyak 101 orang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini menggunakan skala prokrastinasi, skala kepercayaan diri,
dan skala self-regulated learning. Analisis data menggunakan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
kepercayaan diri dan self-regulated learning terhadap prokrastinasi akademik pada
Mahasiswa Psikologi 2013 Universitas Mulawarman.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Self – Regulated Learning
2.1.1 Pengertian Self – Regulated Learning
Menurut Zimmerman (1989) self-regulated learning adalah cara belajar
yang melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan perilaku aktif dalam proses
belajar secara mandiri. Schunk (2005) mengatakan, self-regulated learning
merupakan proses yang secara aktif menentukan tujuan belajar, berusaha
memantau, dan mengendalikan kognisi, motivasi dan perilaku. Self-regulated
learning dipandang sebagai mekanisme untuk menjelaskan perbedaan prestasi
antara individu dan sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi. Selain itu
menurut Pintrich & Groot (1990) self-regulated learning mencakup strategi
metakognisi individu untuk merencanakan, memantau, memodifikasi kognisi
mereka, memanajemen dan mengendalikan diri. Menggunakan strategi kognitif
yang aktual untuk belajar, dan termotivasi untuk menggunakan strategi serta
mengukur kognisi dan usaha mereka.
Zimmerman & Schunk (1989) mengasumsikan self-regulated learning,
bahwa individu secara pribadi dapat meningkatkan kemampuannya untuk belajar
melalui penggunaan strategi metakognitif dan strategi motivasi secara selektif,
secara proaktif dapat memilih, membuat struktur, dan menciptakan lingkungan
belajar yang menguntungkan, dan dapat berperan penting dalam memilih cara dan
strategi yang dibutuhkan. Teori self-regulated learning berusaha untuk
12
menjelaskan dan menggambarkan bagaimana individu tertentu akan belajar dan
mencapainya walaupun ada keterbatasan yang nyata dalam kemampuan mental,
latar belakang sosial, dan kualitas sekolah (Zimmerman & Schunk, 1989).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan self-regulated learning
adalah strategi pembelajaran untuk mengatur diri dan mengendalikan diri dalam
aktivitas belajar secara mandiri yang melibatkan metakognitif, motivasi, dan
perilaku dalam mencapai tujuan belajarnya. Dimana dalam proses belajar individu
secara aktif, menyusun, memonitor, dan mengarahkan dirinya untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan
belajar yang dilakukan.
2.1.2 Aspek-Aspek Self-Regulated Learning
Zimmerman (1989) mengatakan terdapat tiga aspek dari self-regulated
learning yaitu metakognitif, motivasi dan perilaku. Penjelasan lebih lanjut
dijelaskan dibawah ini:
1. Metakognitif
Secara metakognitif individu menetapkan tujuan, mengatur, memantau, dan
mengevaluasi diri terhadap hasil dari aktifitas belajarnya. Proses ini
memungkinkan mereka menjadi sadar diri, berpengetahuan, dan menentukan
pendekatan mereka terhadap pembelajaran.
2. Motivasi
Secara motivasi, individu melaporkan self-efficacy, self-attribution, dan minat
tugas instrinsik yang tinggi. Pintrich & Groot (1990) mengatakan terdapat tiga
13
komponen motivasi yaitu: komponen harapan yang mencakup keyakinan
individu tentang kemampuan mereka untuk melakukan suatu tugas, komponen
nilai yang mencakup tujuan dan keyakinan individu tentang pentingnya tugas,
dan komponen afektif yang mencakup reaksi emosional individu terhadap tugas
tersebut.
3. Perilaku
Secara perilaku, individu memilih, membuat struktur, dan menciptakan
lingkungan yang mengoptimalkan pembelajaran. Individu mencari saran,
informasi, dan tempat dimana mereka akan belajar, memberi instruksi sendiri
selama perolehan dan penguatan diri selama proses belajar berlangsung.
Individu dapat melakukan observasi, memonitor, dan berusaha mengontrol dan
meregulasinya.
Berdasarkan penjelasan definisi mengenai aspek-aspek self-regulated
learning di atas, penelitian ini menggunakan teori self-regulated learning dari
Zimmerman (1989) sebagai landasan untuk menyusun instrument penelitian yang
akan digunakan.
2.2 Decisional Procrastination
2.2.1 Pengertian Decisional Procrastination
Decisional procrastination ini merupakan bentuk decision making ketika
dihadapkan pada konflik pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara
menunda (procrastination). Menurut Janis & Mann (Ferrari, Johnson, McCown,
1995) decisional procrastination merupakan suatu kecenderungan tidak dapat
14
mengambil keputusan saat dihadapkan pada konflik dan pilihan. Ferrari, Johnson,
& McCown (1995) mengatakan decisional procrastination merupakan perilaku
menunda-nunda yang berkaitan dengan situasi pengambilan keputusan yang
penting. Effert & Ferrari (1989) menggambarkan decisional procrastination
sebagai penundaan yang sengaja dilakukan dalam mengambil keputusan untuk
jangka waktu tertentu. Selain itu, Pychyl, Morin, & Salmon (Kristanto &
Abraham, 2016) juga mengatakan decisional procrastination merupakan bentuk
pemikiran kognitif untuk menunda keputusan membuat suatu tugas dalam
menghadapi situasi yang penuh tekanan, sehingga mengurangi tekanan yang ada
di dalam pikiran untuk menghadapi situasi yang lain.
Decisional procrastination dilakukan karena menganggap tugas sebagai
sesuatu yang penuh dengan beban dan tekanan (Wangid, 2014). Decisional
procrastination terjadi ketika ada konflik yang terus menerus mengenai keputusan
yang penting, sehingga memilih menghindari pengambilan keputusan untuk
memikirkan kembali sebelum memutuskan atau mengambil tindakan. Individu
yang tinggi dalam melakukan decisional procrastination membutuhkan waktu
yang lebih lama dalam mencari informasi untuk membuat keputusan, terutama bila
dihadapkan pada banyakanya alternatif pilihan yang dapat dipertimbangkan
(Ferrari & Dovidio, 2000).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa decisional
procrastination adalah suatu kecenderungan untuk menunda mengambil
keputusan yang dilakukan secara sengaja dalam jangka waktu tertentu ketika
15
dihadapkan pada pilihan dan konflik. Dimana individu dengan decisional
procrastination tinggi cenderung lebih lama dalam mengambil keputusan
dibandingkan individu dengan decisional procrastination yang rendah.
2.2.2 Aspek Decisional Procrastination
Aspek decisional procrastination didasarkan pada bentuk mengatasi
konflik pengambilan keputusan dari teori decision making milik Janis & Mann
(1977), yang mana terdapat aspek procrastination. Procrastination digunakan
untuk menghindari konflik dengan melakukan penundaan yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu dengan melakukan aktivitas yang lain yang tidak diperlukan
dalam mengambil keputusan (Mann, dkk, 1997). Decisional procrastination
digunakan untuk mengukur perilaku menunda-nunda yang terkait dengan situasi
pengambilan keputusan.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk mengukur decisional
procrastination, peneliti menggunakan procrastination subscale dari The
Melbourne Decision Making Questionnaire milik Mann, dkk (1997) yang
didasarkan pada teori decision making milik Janis & Mann (1977).
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Decisional Procrastination
Janis dan Mann (Mann, dkk, 1997) mengatakan stress yang disebabkan
karena adanya konflik dalam membuat keputusan merupakan faktor utama
kegagalan dalam mencapai pengambilan keputusan yang berkualitas tinggi.
Faktor-faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan,
16
dan status perkawinan dapat mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan
sehingga melakukan penundaan dalam mengambil keputusan (Zeisler, 2011).
2.3 Mahasiswa yang Menyusun Skripsi
2.3.1 Definisi Mahasiswa yang Menyusun Skripsi
Mahasiswa adalah sebutan bagi individu yang belajar di perguruan tinggi
tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sebagai mahasiswa salah satu
kewajiban yang harus dikerjakan adalah membuat skripsi yang merupakan syarat
untuk lulus dan memperoleh gelar sarjana (S-1) dari perguruan tinggi. Darmono &
Hasan (2002) mengatakan, skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh
mahasiswa program sarjana (S-1) pada akhir masa studinya berdasarkan hasil
penelitian, telaah pustaka, atau pengembangan terhadap suatu masalah yang
dilakukan dengan seksama. Dalam proses pengerjaan skripsi mahasiswa diberikan
jangka waktu selama satu semester semenjak mahasiswa yang bersangkutan
menerima surat tugas bimbingan sejak tugas akhir diprogramkan dalam KRS
(Pedoman Penyusunan Skripsi FISIP Universitas Brawijaya Malang, 2013/2014).
Selama proses pengerjaan skripsi mahasiswa dituntut mampu berpikir
kritis dan menulis secara ilmiah, mandiri, mengintegrasikan teori-teori yang sudah
didapat selama proses perkuliahan. Namun, dalam proses penyelesaian skripsi
biasanya mahasiswa mengalami kendala dalam mengatur waktu dengan baik,
bagimana cara menjalin komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing, dan
langkah-langkah yang lain agar dapat digunakan dalam mengerjakan skripsi
sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya (Darmono & Hasan, 2002).
17
Mahasiswa dituntut agar memiliki strategi atau motivasi dalam menyesuaikan,
mengatur, dan mengendalikan dirinya bila dihadapkan dengan tugas-tugas yang
diberikan sehingga dapat mengatasi kendala-kendala yang dihadapi selama proses
penyelesaian skripsi.
Berdasarkan penjelasan diatas yang dimaksud mahasiswa yang menyusun
skripsi adalah mahasiswa yang mengerjakan karya ilmah pada akhir masa studinya
berdasarkan pada hasil penelitian atau fenomena yang terjadi disekitar
lingkungannya, dimana karya ilmiah tersebut merupakan salah satu syarat wajib
untuk lulus dan memperoleh gelar sarjana (S-1).
2.4 Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination dalam
Menyusun Skripsi pada Mahasiswa
Selama proses pengerjaan skripsi, mahasiswa yang tidak dapat mengambil
keputusan secara cepat karena adanya tekanan yang dihadapi, cenderung ingin
melepaskan tekanan yang dirasakan dengan memikirkan segala sesuatunya sebelum
mengambil keputusan atau tindakan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan hal
yang lebih penting dalam hidupnya ketika dihadapkan pada dua pilihan atau konflik,
sehingga memilih untuk melakukan penundaan. Penundaan dalam mengambil
keputusan disebut decisional procrastination. Janis & Mann mendefinisikan decisional
procrastination, sebagai suatu kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan
dengan melakukan penundaan yang dihadapkan pada konflik dan pilihan (Ferrari,
Johnson, dan McCown, 1995).
18
Self-regulated learning bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan
perilaku decisional procrastination pada mahasiswa. Dimana menurut Wolters
(Mastuti, 2009) perilaku penundaan memiliki hubungan dengan aspek-aspek dalam
self-regulated learning. Self-regulated learning merupakan cara individu untuk
mengatur diri dalam belajar dengan melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan
perilaku aktif dalam proses belajar secara mandiri (Zimmerman, 1989). Untuk
menurunkan perilaku decisional procrastination sebaiknya mahasiswa memiliki self-
regulated learning agar dapat mengambil keputusan tanpa harus menunda.
2.5 Kerangka Berpikir
Bagan 1. Kerangka Berpikir Peran Self-Regulated Learning terhadap Decisional
Procrastination
Menurut Zimmerman (1989) self-regulated learning adalah cara belajar yang
melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan perilaku aktif dalam proses belajar
secara mandiri. Individu secara mandiri memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya,
keyakinan pentingnya untuk menyelesaikan suatu tugas, dapat menentukan tujuan
belajar, memilih, mengatur, memantau, menciptakan lingkungan yang dapat
mengoptimalkan pembelajaran, dan mampu mengevaluasi hasil aktifitas belajarnya.
Janis & Mann mengatakan decisional procrastination merupakan suatu
kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan saat dihadapkan pada konflik dan
pilihan (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995). Decisional procrastination dilakukan
Self-Regulated
Learning (X) Decisional
Procrastination (Y)
19
karena menganggap tugas sebagai sesuatu yang penuh dengan beban dan tekanan
(Wangid, 2014). Menurut Effert & Ferrari, penundaan memiliki hubungan yang negatif
pada self-regulated learning yang artinya, self-regulated learning dapat menurunkan
perilaku penundaan, dalam hal ini self-regulated learning juga dapat menurunkan
perilaku decisional procrastination.
2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan yang dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan yang deklaratif (Azwar, 2012). Berdasarkan uraian diatas,
maka hipotesis yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Ha: Terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional
procrastination dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas
Brawijaya Malang.
2. Ho: Tidak terdapat peran self-regulated learning terhadap decisional
procrastination dalam menyusun skripsi pada Mahasiswa FISIP Universitas
Brawijaya Malang.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
menekankan analisisnya pada data-data berupa angka yang dianalisis dengan metode
statistika. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari self-
regulated learning terhadap decisional procrastination pada mahasiswa yang
menyusun skripsi.
3.2 Identifikasi Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu, variabel independen dan variabel
dependen. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Independen (X)
Variabel independen penelitian ini adalah self-regulated learning.
3.2.2 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen penelitian ini adalah decisional procrastination.
3.3 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada dua jenis definisi operasional yaitu:
3.3.1 Self-regulated Learning
Self-regulated learning adalah strategi belajar untuk mengatur dan
mengendalikan diri dalam aktivitas belajar secara mandiri yang melibatkan
metakognitif, motivasi, dan perilaku dalam mencapai tujuan belajarnya. Secara
metakognitif individu mengatur, memantau, dan mengevaluasi diri terhadap hasil
21
aktivtas belajarnya, secara motivasi individu memiliki keyakinan akan
kemampuan dirinya, keyakinan penting untuk menyelesaikan suatu tugas, dan
secara perilaku individu menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan
proses pembelajarannya.
3.3.2 Decisional Procrastination
Decisional procrastination adalah suatu kecenderungan untuk menunda
dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan pada pilihan dan konflik dalam
jangka waktu tertentu. Decisional procrastination digunakan untuk mengukur
perilaku menunda-nunda yang berkaitan dengan situasi pengambilan keputusan.
3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.895 mahasiswa FISIP Universitas
Brawijaya Malang yang berstatus aktif dan sedang menyusun skripsi pada tahun
ajaran 2017/2018.
3.4.2 Sample
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Kriteria yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP yang berstatus akif, angkatan 2010-
2013, dan sedang menyusun skripsi. Penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut:
22
𝑛 =𝑁
1+(𝑁𝑒2)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah seluruh anggota populasi
e = Taraf signifikan atau toleransi error sebesar 10% dengan tingkat
kepercayaan 90%
𝑛 =1895
1 + (1895(0,1)2)
𝑛 = 1895
1 + (1895(0,01))
𝑛 =1895
1 + 18,95
𝑛 =1895
19,95
𝑛 = 94,98
Berdasarkan rumus tersebut sampel yang didapatkan minimal sebanyak
94,98 dibulatkan menjadi 95 orang, akan tetapi pada penelitian ini penulis
mengambil sampel sebanyak 120 mahasiswa.
3.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kebetuhan penelitian.
23
3.5 Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data. Beriku penjelasan dari tiga tahapan
tersebut:
3.5.1 Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, hal yang dilakukan mengidentifikasi permasalahan
dan menentukan variabel yang akan diteliti, menentukan subyek penelitian,
menyusun landasan teori, menentukan metode penelitian yang akan digunakan,
menyusun instrumen berdasarkan teori yang digunakan, menentukan analisis data
yang akan digunakan.
3.5.2 Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, hal yang dilakukan adalah melakukan uji coba
skala atau kuisioner yang akan digunakan terhadap subyek dengan kriteria yang
sudah ditentukan sebelumnya. Setelah melakukan uji coba, melakukan
pengumpulan data dengan menyebarkan skala yang sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya kepada sampel yang sudah ditentukan kriterianya.
3.5.3 Tahap pengolahan data
Pada tahap pengolahan data, hal yang dilakukan setelah data terkumpul
mengelola input data dan melakukan anlisis dengan bantuan program SPSS 22,
kemudian melakukan interpretasi berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang
digunakan dalam penelitian.
24
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu, skala self-
regulated learning dan decisional procrastination. Instrumen penelitian ini
menggunakan skala likert yang aitem-aitemnya berupa pernyataan favorable dan
unfavorable dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut:
Tabel 1.
Format Respon Skala Likert
Format Respon Skor Aitem
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
3.6.1 Skala self-regulated learning
Skala self-regulated learning dalam penelitian disusun sendiri oleh peneliti
berdasarkan aspek-aspek self-regulated learning yaitu, metakognitif, motivasi,
dan perilaku yang mengacu pada teori Zimmerman (1989). Berikut blueprint skala
self-regulated learning:
Tabel 2.
Blueprint Skala Self-Regulated Learning
No Aspek -
Aspek Indikator
Nomor Aitem ∑
Fav. Unfav.
1. Metakognitif
Mampu menetapkan waktu
yang jelas demi
penyelesaian pengerjaan
skripsi.
1, 19 10, 36
16 Mampu mengatur aktivitas
dalam pengerjaan skripsi. 20, 31 11, 25
Mampu memantau diri
dalam pengerjaan skripsi. 2, 32 12, 37
25
Mampu melakukan
evaluasi terhadap hasil
aktivitas pengerjaan
skripsi.
3, 21 13, 38
2. Motivasi
Memiliki keyakinan akan
kemampuan dirinya bisa
menyelesaikan skripsi.
4, 33 14, 26
12
Mampu mengetahui
pentingnya menyelesaikan
skripsi.
5, 34 15, 27
Reaksi emosional terhadap
pengerjaan skripsi yang
dapat menyebabkan
gangguan terhadap proses
berpikir.
6, 22 16, 39
3. Perilaku
Mengatur strategi aktivitas
pengerjaan skripsi. 7, 35 17, 28
12
Mampu memperoleh
sumber referensi untuk
pengerjaan skripsi.
8, 23 18, 29
Mampu menciptakan
lingkungan yang
mendukung
pengoptimalan pengerjaan
skripsi.
9, 24 30, 40
Jumlah Aitem 40
3.6.2 Skala decisional procrastination
Skala decisional procrastination dalam penelitian ini menggunakan
procrastination subscale yang diadaptasi dari The Melbourne Decision Making
Questionnaire milik Mann, dkk (1997). Mann, dkk (1997) membuat skala ini
didasarkan pada teori decision making dari Janis & Mann (1977), yang mana
dalam bentuk menghindari konflik pengambilan keputusan terdapat aspek
procrastination yang merupakan cara untuk menghindari keputusan dengan
26
melakukan penundaan. 5 aitem dan diahlibahasakan ke dalam bahasa Indonesia.
Berikut blueprint skala decisional procrastination:
Tabel 3.
Blueprint Skala Decisional Procrastination
No Aspek Indikator Nomor Aitem
∑ Fav. Unfav.
1. Procrastination
Keterlambatan dalam mencapai
keputusan dengan melakukan
kegiatan yang lain, menunda
dalam melaksanakan keputusan.
1, 2, 3,
4, 5 - 5
Total Aitem 5
3.7 Metode Analisis Aitem
3.7.1 Validitas
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas
isi terbagi menjadi dua macam yaitu:
3.7.1.1 Validitas Tampang
Validitas tampang merupakan penilaian kelayakan suatu alat
ukur yang dilihat dari format penampilan dari aitem skala, dan kesesuaian
konteks aitem dengan tujuan instrumen yang diperoleh dari tanggapan
subyek. Hasil yang diperoleh dari tanggapan subyek mengenai tampilan
layout sebesar 52,5% memilih menarik, dalam hal ukuran font sebesar
66,1% memilih jelas, dan pernyataan yang disampaikan sebesar 45,8%
memilih jelas. Secara keseluruhan, tampilan layout, kejelasan huruf dan
pernyataan yang disampaikan dinilai baik oleh subyek.
27
3.7.1.2 Validitas Logis
Validitas logis merupakan sejauh mana alat ukur
merepresentasikan aspek yang ingin diukur, hal ini dilakukan dengan
expert judgment oleh dosen yang ahli dalam bidangnya. Pada penelitian ini
expert judgment dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi dan dosen
program studi Psikologi Universitas Brawijaya. Hasil dari expert judgment
merupakan saran untuk peneliti, agar dapat lebih memahami konsep teori
yang dijadikan acuan dalam pembuatan alat ukur, sehingga butir-butir
aitem sesuai dengan dimensi/aspek teori yang digunakan untuk penelitian.
3.7.2 Daya Diskriminasi Aitem
Pengujian daya diskriminasi aitem dengan menghitung koefisien korelasi
antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang
menghasilkan koefisien korelasi aitem total dengan bantuan program SPSS 22.
Koefisien korelasi aitem total yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,30.
Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total ≥ 0,30 maka aitem dapat
diterima, sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total ≤ 0,30
maka aitem tidak dapat diterima.
Berikut ini adalah blueprint skala self-regulated learning setelah dilakukan
uji coba terhadap 55 subyek, dimana terdapat 9 aitem yang gugur dari 40 aitem,
sehingga tersisa 31 aitem yang dapat digunakan untuk penelitian, sebagai berikut:
28
Tabel 4.
Blueprint Skala Self-Regulated Learning Setelah Uji Coba
No Aspek -
Aspek Indikator
Nomor Aitem ∑
Fav. Unfav.
1. Metakognitif
Mampu menetapkan waktu
yang jelas demi penyelesaian
pengerjaan skripsi.
1, *19 *10, 36
13
Mampu mengatur aktivitas
dalam pengerjaan skripsi. 20, 31 11, 25
Mampu memantau diri dalam
pengerjaan skripsi. *2, 32 12, 37
Mampu melakukan evaluasi
terhadap hasil aktivitas
pengerjaan skripsi.
3, 21 13, 38
2. Motivasi
Memiliki keyakinan akan
kemampuan dirinya bisa
menyelesaikan skripsi.
4, 33 *14, 26
10
Mampu mengetahui
pentingnya menyelesaikan
skripsi.
*5, 34 15, 27
Reaksi emosional terhadap
oengerjaan skripsi yang dapat
menyebabkan gangguan
terhadap proses berpikir.
6, 22 16, 39
3. Perilaku
Mengatur strategi aktivitas
pengerjaan skripsi. 7, *35 17, 28
8
Mampu memperoleh sumber
referensi untuk pengerjaan
skripsi.
8, 23 *18, 29
Mampu menciptakan
lingkungan yang mendukung
pengoptimalan pengerjaan
skripsi.
9, *24 30, *40
Jumlah Aitem 31
Keterangan: * aitem yang gugur
Berikut ini adalah blueprint skala decisional procrastination setelah
dilakukan uji coba terhadap 55 subyek, dimana tidak ada aitem yang gugur,
sehingga dapat digunakan untuk penelitian, sebagai berikut:
29
Tabel 5.
Blueprint Skala Decisional Procrastination Setelah Uji Coba
No Aspek Indikator Nomor Aitem ∑
Fav. Unfav.
1. Procrastination
Keterlambatan dalam mencapai
keputusan dengan melakukan
kegiatan yang lain, menunda
dalam melaksanakan keputusan.
1, 2, 3, 4, 5 - 5
Total Aitem 5
3.7.3 Realiabilitas
Azwar (2012) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan sejauh mana suatu
proses pengukuran dapat dipercaya kebenaran hasilnya. Suatu aitem dikatan
reliabel apabila memiliki nilai cronbach alpha α > 0,6. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan formula Cronbach Alpha dengan bantuan program
SPSS 22. Berikut ini reliabilitas skala self-regulated learning dan decisional
procrastination:
Tabel 6.
Reliabilitas Skala
No. Skala Alpha Cronbach Keterangan
1. Self-Regulated Learning 0,90 Reliabel
2. Decisional Procrastination 0,79 Reliabel
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran atau
distribusi data dalam kelompok atau variabel terdistribusi secara normal
30
atau tidak. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila memiliki taraf
signifikan (p > 0,05). Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan
One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS 22.
3.8.1.2 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua variabel
memiliki hubungan linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan
menggunakan bantuan program SPSS 22 dengan menggunakan Tes for
Linearity, dimana variabel dikatan memiliki hubungan linear apabila
memiliki taraf signifikan (p < 0,05).
3.8.1.3 Uji Heteroskedastistas
Uji heteroskedastistas dilakukan untuk melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot, menunjukkan bahwa varian suatu variabel
tidak memiliki kesamaan. Uji Heteroskedastistas dilakukan dengan
bantuan program SPSS 22.
3.8.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear sederhana yaitu, metode yang menganalisis kemampuan variabel
independen dalam memprediksi variabel dependen dengan taraf signifikan (p <
0,05). Dalam pengujiannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Data Demografis
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas
Brawijaya Malang angkatan 2010-2013 yang sedang menyusun skripsi tahun
ajaran 2017/2018, dengan jumlah subyek sebanyak 120 mahasiswa. Data
demografis yang didapatkan dalam penelitian ini pada data usia dengan rentang
usia 21-25 tercatat sebanyak 64 orang rata-rata berumur 22 tahun, pada data jenis
kelamin didominasi oleh perempuan tercatat sebanyak 71 orang, pada data jurusan
didominasi oleh jurusan psikologi sebanyak 48 orang, pada data angkatan
didominasi oleh angkatan 2013 sebanyak 85 orang, dan pada data IPK dengan
rentang 3,5-3,9 tercatat sebanyak 81 orang.
4.1.2 Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif dilakukan berdasarkan pada perhitungan data
hipotetik dan data empirik, tujuannya untuk membandingkan data yang didapatkan
secara hipotetik dengan data yang didapatkan di lapangan, kemudian
dikategorisasikan dalam kategori rendah, sedang, tinggi. Perhitungan data
hipotetik dilakukan secara manual dapat dilihat pada tabel 7 menggunakan rumus
sebagai berikut:
32
Tabel 7.
Rumus Data Hipotetik
Statistik Rumus
Nilai Minumum Skor aitem terendah x ∑ aitem
Nilai Maximum Skor aitem tertinggi x ∑ aitem
Mean ∑aitem x nilai tengah dari skor aitem
Standar Deviasi Skor maximum – skor minimum
6
Sedangkan perhitungan data empirik dilakukan dengan bantuan SPSS 22.
Berikut ini adalah data hipotetik dan empirik dari variabel self-regulated learning
dan decisional procrastination:
Tabel 8.
Data Hipotetik dan Empirik Self-Regulated Learning dan Decisional Procrastination
Variabel N
Data Hipotetik Data Empirik
Mean Std.
Dev.
Nilai Mean
Std.
Dev.
Nilai
Min. Max. Min. Max.
Self-Regulated
Learning 120 77,5 15,5 31 124 92,9 10,7 68 121
Decisional
Procrastination 120 12,5 2,5 5 20 11,9 2,6 7 20
Berdasarkan tabel 8 di atas, merupakan data hipotetik dan empirik yang
menggambarkan variabel self-regulated learning dan decisional procrastination
pada subyek penelitian. Setelah mendapatkan data hipotetik dan empirik
melakukan penggolongan kedalam kategorisasi rendah, sedang, dan tinggi dengan
ketentuan sebagi berikut:
33
Tabel 9.
Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian
Rentang Skor Kategori
X < (µ - σ) Rendah
(µ - σ) ≤ X < (µ + σ) Sedang
(µ + σ) ≤ X Tinggi
Keterangan:
X: skor responden
µ: mean hipotetik
σ: standar deviasi hipotetik
Berikut ini adalah kategorisasi jenjang subyek penelitian variabel self-
regulated learning dan decisional procrastination berdasarkan hasil perhitungan
data hipotetik dan empirik:
Tabel 10.
Kategorisasi Jenjang Subyek Penelitian Variabel Sel-Regulated Learning
dan Decisional Procrastination
Variabel Rentang
Skor Kategori
Jumlah
Responden Presentase
Self-regulated
Learning
X < 62 Rendah 0 0%
62 ≤ X < 93 Sedang 66 55%
93 ≥ X Tinggi 54 45%
Total 120
Decisional
Procrastination
X < 10 Rendah 20 16,6%
10 ≤ X < 15 Sedang 77 64,1%
15 ≥ X Tinggi 23 19,1%
Total 120
Berdasarkan tabel 10 kategorisasi jenjang subyek penelitian dapat
disimpulkan, bahwa subyek penelitian pada variabel self-regulated learning
34
termasuk dalam kategori sedang sebanyak 66 orang. Sedangkan pada variabel
decisional procrastination termasuk dalam kategori sedang sebanyak 77 orang.
4.1.3 Hasil Analisis Data
4.1.3.1 Uji Asumsi
4.1.3.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
sebaran data terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian
dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov,
dimana diketahui data terdistribusi secara normal apabila taraf
signifikannya > 0,05. Hasil uji normalitas diketahui sebesar
0,011 yang artinya data terdistribusi secara normal.
4.1.3.1.2 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk apakah kedua
variabel memiliki hubungan linear atau tidak. Hasil uji linearitas
menggunakan bantuan SPSS 22 diketahui bahwa nilai signifikan
pada Linearity sebesar 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat
disimpulkan antara variabel self-regulated learning terhadap
decisional procrastination memiliki hubungan linear.
35
4.1.3.1.3 Uji Heteroskedastistas
Hasil uji heteroskedastistas menggunakan bantuan
SPSS 22 dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi
antara sumbu X atau standardized predicted value (ZPRED)
dengan sumbu Y atau studentized residual (SRESID). Berikut
ini adalah gambar scatterplot uji heteroskedastistas:
Gambar 1. Scatterplot Uji Heteroskedastistas
Berdasarkan gambar grafik scatterplot diatas
membuktikan tidak terjadinya gejala heteroskedastitas, karena
sebaran residunya berada dibawah dan diatas titik nol pada
sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu melainkan
menyebar.
4.1.3.2 Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear
sederhana dengan bantuan SPSS 22, didapatkan hasil koefisien F sebesar
36
57.184 dengan koefisien nilai p < 0,05 sebesar 0,000. Hipotesis alternatif
(Ha) diterima, artinya terdapat peran self-regulated learning terhadap
decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada mahasiswa FISIP
Universitas Brawijaya Malang. Kemudian didapatkan nilai (t) hitung
sebesar -7,562, artinya terdapat arah yang negatif, semakin tinggi self-
regulated learning maka semakin rendah decisional procrastination
mahasiswa, begitupula sebaliknya.
Berdasarkan hasil analisis, persamaan regeresi linear sederhana
sebagai berikut:
Y= a + bX
Y= 25.065 + -0,141X
Berdasarkan persamaan regresi di atas, didapatkan hasil
koefisien regresi (B) variabel X sebesar -0,141 dengan nilai konstanta
sebesar 25.065, artinya jika konstanta bernilai 0 maka setiap peningkatan 1
unit variabel X yakni self-regulated learning maka variabel Y yaitu
decisional procrastination akan menurun sebesar -0,141. Kemudian
sumbangan yang diberikan variabel X pada variabel Y dapat diketahui
dengan melihat nilai R Square sebesar 0,326. Hal ini menunjukkan bahwa
self-regulated learning memiliki pengaruh sebesar 32,6% terhadap
decisional procrastination, sisanya sebesar 67,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
37
4.2 Pembahasan
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran self-regulated learning
terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada mahasiswa.
Berdasarkan uji hipotesis didapatkan hasil yang signifikan yaitu 0,000 (p < 0,05)
sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya terdapat peran self-regulated
learning terhadap decisional procrastination dalam menyususn skripsi pada
mahasiswa. Berdasarkan nilai (t) hitung sebesar -7,562 yang menunjukkan self-
regulated learning memiliki hubungan yang negatif terhadap perilaku decisional
procrastination, artinya semakin tinggi self-regulated learning maka semakin rendah
decisional procrastination pada mahasiswa, begitupula sebaliknya.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadi (2016), yang
menunjukkan terdapat hubungan yang negatif antara self-regulated learning terhadap
prokrastinasi pada mahasiswa. Pada penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
mahasiswa yang memiliki self-regulated learning tinggi dapat menurunkan perilaku
penundaan pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki self-regulated
learning memiliki kemampuan dalam mengatur atau mengendalikan dirinya dalam
proses belajarnya, sehingga dapat menghindari perilaku penundaan. Namun, individu
yang memiliki self-regulated lerning rendah akan meningkat perilaku penundaan pada
mahasiswa.
Zimmerman (1989) mengatakan, self-regulated learning merupakan cara belajar
mandiri yang melibatkan proses metakognitif, motivasi, dan perilaku. Secara
38
metakognitif individu mengatur, merencanakan, memonitor diri, dan mengevaluasi
dirinya dalam proses belajar. Secara motivasi individu memiliki kemampuan akan
dirinya, memiliki keyakinan diri, dan memiliki kemandirian. Secara perilaku, individu
memilih, menyusun, menyeleksi, dan menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan
proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil kategorisasi subyek penelitian,
menunjukkan bahwa sebanyak 66 mahasiswa dengan presentase 55% memiliki self-
regulated learning yang masuk dalam kategori sedang. Artinya bahwa sebagian besar
mahasiswa cenderung memiliki self-regulated learning yang baik dalam mengatur
proses belajarnya dalam hal mengerjakan skripsi.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Hardhito & Leonardi (2016)
menunjukkan mahasiswa yang mengerjakan skripsi lebih dari satu semester memiliki
self-regulated learning dengan kategori sedang, artinya mahasiswa cenderung dapat
melakukan proses pengaturan diri secara mandiri yang mencakup pengaturan afeksi,
pikiran, serta perilaku yang diarahkan untuk mencapai tujuan dalam proses pengerjaan
skripsi. Zimmerman & Schunk (1989), mengasumsikan bahwa individu yang memiliki
self-regulated learning dapat meningkatkan kemampuan belajarnya melalui
penggunaan strategi metakognitif dan motivasi, selain itu dapat berperan penting dalam
memilih cara dan strategi yang dibutuhkan agar tercapainya tujuan belajar.
Individu yang memiliki self-regulated learning rendah dapat melakukan perilaku
penundaan. Menurut Marano (Kristanto & Abraham, 2016), penundaan yang dilakukan
individu dikarenakan ada masalah dalam pengaturan diri sendiri, dimana individu
39
dengan self-regulated learning yang rendah cenderung memiliki masalah dalam
mengelola waktu. Selain itu menurut Ferrari & Tice, penundaan dilakukan karena
kesulitan dalam mengatur diri sendiri, sehingga melakukan penundaan dalam memulai
atau menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap penting (Mann, 2015). Individu yang
melakukan penundaan karena ingin memikirkan segala sesuatunya sebelum
mengambil keputusan atau tindakan, dan memberikan waktu kepada dirinya untuk
memperjelas pilihan atau fokus pada hal yang lebih penting (Burka & Yuen, 2008).
Individu yang melakukan penundaan karena mengalami konflik dalam dirinya,
sehingga tidak dapat memutuskan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap
penting disebut decisional procrastination.
Menurut Janis & Mann, decisional procrastination merupakan suatu
kecenderungan tidak dapat mengambil keputusan ketika dihadapkan pada konflik dan
pilihan (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995). Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ferrari & Dovidio (2000), menunjukkan seseorang yang tinggi dalam
melakukan decisional procrastination membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
mencari informasi untuk membuat keputusan, terutama bila dihadapkan dengan
banyaknya alternatif pilihan yang dapat dipertimbangkan. Selain itu tiap individu yang
melakukan decisional procrastination memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam
mengambil keputusan ketika dihadapkan pada banyaknya alternatif pilihan sebelum
akhirknya membuat keputusan. Berdasarkan hasil kategorisasi subyek penelitian,
menunjukkan bahwa sebanyak 77 mahasiswa dengan presentase 64,1% melakukan
40
decisional procrastination yang termasuk dalam kategori sedang. Artinya sebagian
besar mahasiswa melakukan decisional procrastination dalam proses pengerjaan
skripsinya.
Decisional procrastination terjadi karena kegagalan dalam proses kognitif, yang
menyebabkan timbulnya konflik dalam diri individu, sehingga memutuskan untuk
menunda dalam mengambil keputusan. Hal tersebut dilakukan karena menganggap
tugas sebagai sesuatu yang penuh dengan beban dan tekanan (Wangid, 2014). Dalam
hal ini, peran self-regulated learning pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
menjadi penting, karena secara mandiri semua kegiatan yang berkaitan dengan skripsi
dilakukan sendiri oleh mahasiswa, mulai dari mencari topik permasalahan yang ingin
dibahas, mencari literature yang mendukung, pengambilan data, pengolahan data,
hingga laporan skripsi diuji dihadapan dosen penguji (Hardhito & Leonardi, 2016).
Untuk itu diperlukannya self-regulated learning pada mahasiswa yang mengerjakan
skripsi untuk mengurangi perilaku decisional procrastination, sehingga mahasiswa
dapat menyelesaikan skripsinya tepat pada waktunya.
Berdasarkan uraian diatas self-regulated learning merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi decisional procrastination sebesar 32,6%, sisanya sebesar 67,4%
yang mungkin dipengaruhi dari faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Faktor yang
mungkin mempengaruhi perilaku decisional procrastination yaitu stress, demografis
seperti, usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, dan status perkawinan
(Zeisler, 2011).
41
4.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian antaralain sebagai berikut:
1. Keterbatasan subyek yang sulit ditemui secara langsung, karena subyek yang
dibutuhkan sudah jarang ada di kampus, sehingga peneliti melakukan pengambilan
data secara online dengan menyebarkan lewat google form dengan membagikan
link form kepada group angkatan 2010-2013 dan peneliti tidak mengetahui dengan
pasti kesungguhan subyek dalam memberikan jawaban karena tidak bertemu
secara langsung.
2. Pengambilan subyek penelitian tidak luas hanya terbatas pada satu fakultas tidak
pada semua fakultas yang ada di Universitas Brawijaya Malang, sehingga data
yang di dapatkan tidak menyeluruh.
3. Keterbatasan penyebaran alat ukur penelitian yang dilakukan secara online dapat
memungkinkan terjadinya kesamaan responden dalam mengisi skala try out dan
skala turun lapangan.
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa, terdapat peran self-
regulated learning terhadap decisional procrastination dalam menyusun skripsi pada
mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang. Self-regulated learning memiliki
pengaruh sebesar 32,6% terhadap decisional procrastination.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis
1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pada ilmu psikologi mengenai
peran self-regulated learning terhadap decisional procrastination.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup
penelitian tidak terbatas pada satu fakultas saja dan memperhatikan faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi decisional procrastination.
3. Untuk alat ukur yang akan digunakan, diharapkan dapat mengenali dengan
betul teori yang akan dijadikan acuan untuk membuat alat ukur penelitian.
4. Diharapkan dapat menggunakan metode wawancara sebagai data
tambahan dalam menggali data, sehingga mendapatkan gambaran
mengenai perilaku decisional procrastination mahasiswa dalam proses
pengerjaan skripsi.
43
5.2.2 Saran Praktis
5.2.2.1 Institusi
Bagi institusi terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya Malang dapat memberikan pelatihan tentang self-
regulated learning kepada mahasiswa dengan membuat strategi
pembelajaran mandiri untuk mahasiswa sejak memulai perkuliahan,
sehingga dapat meminimalisir mahasiswa yang menyelesaikan skripsi
lebih dari satu semester.
5.2.2.2 Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan dapat menerapkan strategi
pembelajaran yang dilakukan secara mandiri dalam proses belajarnya
terutama dalam proses pengerjaan skripsi, sehingga dapat menimalisir
perilaku menunda dalam mengambil keputusan dan menjadi lebih
produktif dalam menyelesaikan skripsi dan dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
44
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2012). Reliabilitas dan validitas, Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: Why you do it, what to do about
it now. Da Capo Press.
Darmono, & Hasan, A. M. (2002). Menyelesaikan skripsi dalam satu semester. Jakarta:
Grasindo.https://books.google.co.id/books?id=NfeLMK0gwlYC&pg=PR6&hl
=id&source=gbs_selected_pages&cad=2#v=onepage&q&f=false
Dwi, Frielia., & Umar, Daviq. (2017, September 21). Keasyikan bekerja, 157
mahasiswa fisip ub terancam drop out. Jawa Pos Radar Malang.
http://pendidikan.radarmalang.id/keasyikan-bekerja-157-mahasiswa-fisip-ub-
terancam-drop-out/
Effert, B. R., & Ferrari, J. R. (1989). Decisional procrastination: Examining personality
correlates. Journal of Social Behavior and Personality. Vol. 4, No. 1: 151-156.
Ferrari, J. R., Johnson, J. L., & McCown, W. G. (1995). Procrastination and task
avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Springer.
Ferrari, J. R., & Dovidio, J. F. (2000). Examining behavioral processes in indecision:
Decisional procrastination and decision-making style. Journal of Research in
Personality. Vol. 34: 127-137.
Harriot, J., & Ferrari, J. R. (1996). Prevalence of procrastination among samples of
adults. Psychological Reports: 78: 611-616.
Hardhito, Radhyan, & Leonardi, Tino. (2016). Gambaran self-regulated learning pada
mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester di
fakultas psikologi universitas airlangga. Jurnal Psikologi Pendidikan &
Perkembangan. Vol. 5, No. 1.
Kadi, A. P. U. (2016). Hubungan kepercayaan diri dan self-regulated learning terhadap
prokrastinasi akademik pada mahasiswa psikologi 2013. eJournal Psikologi.
Vol. 4, No. 4: 457-471.
Kamus besar bahasa indonesia online. (n.d). https://kbbi.web.id/
Kristanto, J., & Abraham, J. (2016). Decisional procrastination: The role of courage,
media multitasking and planning fallacy. The European Proceedings of Social
& Behavioural Sciences EpSBS. Vol. XVI, No. 69: 663-675.
45
Lestari, H. N., Lilik, S., & Priyatama, A. N. (2014). Hubungan antara self-regulated
learning dengan prokrastinasi penyusunan skripsi pada mahasiswa fakultas
sastra dan seni rupa uns. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol. 02, No. 05.
Mann, L. (2015). Procrastination revisited: A commentary. Australian Psychological
Society 51: 47-51.
Mann, L., Burnett, P., Radford, et al. (1997). The melbourne decision making
questionnaire: An instrument for measuring patterns for coping with Decisional
conflict. Journal of Behavioral Decision Making. Vol. 10: 1-19.
Mastuti, E. (2009). Memahami perilaku prokrastinasi akademik berdasar tingkat self-
regulation learning. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 6, No. 1: 55-61.
Palo, V. de., Monacis, L., et al. (2017). Decisonal procrastination in academic settings:
The role of metacognitions and learning strategies. Front. Psychol. 8: 973.
Pedoman pendidikan. (2013-2014). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Brawijaya. Malang.
Pedoman penyusunan skripsi. (2013-2014). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya. Malang.
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990. (1990).
Pendidikan tinggi.
www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4d1812dfb9304/node/684/pp-no-
30-tahun-1990-pendidikan-tinggi
Pintrich, P. R., & Groot, V. De. (1990). Motivational and self-regulated learning
components of classroom academic performance. Journal of Educational
Psychology. Vol. 82, No. 1: 33-40.
Ramadhani, A. (2016). Hubungan konformitas dengan prokrastinasi dalam
menyelesaikan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir yang tidak bekerja di
fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas mulawarman samarinda.
Psikoborneo. Vol. 4, No. 3: 507-517.
Schunk, D. H. (2005). Self-regulated learning: The educational legacy of paul r.
pintrich. Educational Psychologist. Vol. 40, No. 2: 85-94.
Tatan. (2012, November). Analisis prokrastinasi tugas akhir/skripsi. Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Wangid, M. Nur. (2014). Prokrastinasi akademik: Perilaku yang harus dihilangkan.
Journal of Psychology. Vol. 19, No. 2.
46
Zeisler, L. (2011). Association between stress and decisional procrastination in parents
of children with down syndrome during their developmental transitions. Seton
Hall University Dissertations and Theses (ETDs). Paper 1361.
Zimmerman, B. J., & Schunk, D. H. (1989). Self-regulated learning and academic
achviement: Theory, research, and practice. New York: Springer-Verlag.
Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive view of self-regulated academic learning.
Journal of Educational Psychology. Vol. 81, No. 3: 329-339.
Zusya, A. R., & Akmal, S. Z. (2016). Hubungan self-efficacy akademik dengan
prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi.
Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol. 3, No. 2: 191-200.
47
LAMPIRAN 1
HASIL TRY OUT SKALA SELF REGULATED LEARNING
PUTARAN 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 55 100.0
Excludeda 0 .0
Total 55 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.894 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 112.58 164.914 .391 .891
Aitem2 112.00 169.963 .232 .893
Aitem3 112.18 166.929 .410 .891
Aitem4 112.76 161.443 .573 .888
Aitem5 112.09 167.603 .291 .893
Aitem6 112.96 158.813 .735 .886
Aitem7 113.24 167.554 .321 .892
Aitem8 112.58 166.063 .390 .891
Aitem9 112.15 167.719 .401 .891
Aitem10 113.78 170.063 .143 .895
Aitem11 112.20 164.126 .518 .890
Aitem12 112.62 165.426 .367 .892
Aitem13 113.29 161.432 .546 .889
48
Aitem14 113.24 169.591 .174 .895
Aitem15 112.33 162.558 .470 .890
Aitem16 112.75 159.971 .598 .888
Aitem17 113.24 164.591 .440 .891
Aitem18 112.33 168.150 .242 .894
Aitem19 112.78 169.581 .191 .894
Aitem20 112.55 164.215 .441 .890
Aitem21 112.67 167.595 .372 .892
Aitem22 111.93 166.698 .481 .891
Aitem23 111.91 168.788 .305 .892
Aitem24 112.87 166.743 .194 .896
Aitem25 112.65 163.638 .495 .890
Aitem26 112.85 164.682 .435 .891
Aitem27 112.91 161.714 .487 .890
Aitem28 113.22 166.285 .413 .891
Aitem29 112.58 161.989 .601 .888
Aitem30 113.33 165.891 .334 .892
Aitem31 112.04 166.665 .440 .891
Aitem32 112.35 164.675 .482 .890
Aitem33 112.04 167.813 .362 .892
Aitem34 112.76 160.628 .532 .889
Aitem35 113.05 168.978 .154 .896
Aitem36 112.62 161.018 .540 .889
Aitem37 112.62 163.240 .533 .889
Aitem38 112.75 164.897 .415 .891
Aitem39 113.07 163.254 .435 .891
Aitem40 112.42 169.877 .139 .895
49
Putaran 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 55 100.0
Excludeda 0 .0
Total 55 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.905 31
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 87.24 125.591 .418 .903
Aitem3 86.84 127.991 .398 .903
Aitem4 87.42 122.729 .591 .900
Aitem6 87.62 120.759 .734 .897
Aitem7 87.89 128.618 .305 .905
Aitem8 87.24 127.591 .356 .904
Aitem9 86.80 128.904 .370 .904
Aitem11 86.85 125.201 .531 .901
Aitem12 87.27 126.646 .358 .904
Aitem13 87.95 122.941 .551 .901
Aitem15 86.98 124.092 .464 .902
Aitem16 87.40 120.985 .640 .899
Aitem17 87.89 125.766 .440 .903
Aitem20 87.20 126.052 .405 .903
Aitem21 87.33 128.484 .368 .904
Aitem22 86.58 127.692 .477 .902
50
Aitem23 86.56 129.436 .308 .904
Aitem25 87.31 125.106 .485 .902
Aitem26 87.51 125.773 .440 .903
Aitem27 87.56 122.695 .515 .901
Aitem28 87.87 127.484 .398 .903
Aitem29 87.24 123.147 .625 .900
Aitem30 87.98 126.981 .329 .905
Aitem31 86.69 127.514 .448 .903
Aitem32 87.00 125.963 .475 .902
Aitem33 86.69 128.699 .355 .904
Aitem34 87.42 121.581 .570 .900
Aitem36 87.27 121.684 .593 .900
Aitem37 87.27 124.609 .533 .901
Aitem38 87.40 126.615 .380 .904
Aitem39 87.73 124.943 .416 .903
51
LAMPIRAN 2
HASIL TRY OUT SKALA DECISIONAL PROCRASTINATION
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 55 100.0
Excludeda 0 .0
Total 55 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Aitem1 9.51 5.514 .404 .798
Aitem2 9.91 4.862 .627 .733
Aitem3 9.85 5.127 .420 .801
Aitem4 10.27 4.609 .637 .727
Aitem5 10.13 4.298 .787 .675
52
LAMPIRAN 3
HASIL OUTPUT SPSS
A. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 120
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.18980107
Most Extreme Differences Absolute .094
Positive .094
Negative -.035
Test Statistic .094
Asymp. Sig. (2-tailed) .011c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
B. Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Decisionalprocrastination
* Selfregulatedlearning
Between Groups (Combined) 409.960 40 10.249 1.852 .010
Linearity 276.534 1 276.534 49.968 .000
Deviation
from Linearity 133.425 39 3.421 .618 .950
Within Groups 437.207 79 5.534
Total 847.167 119
53
C. Hasil Uji Hipotesis
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Selfregulatedlearn
ingb . Enter
a. Dependent Variable: Decisionalprocrastination
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .571a .326 .321 2.19906
a. Predictors: (Constant), Selfregulatedlearning
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 276.534 1 276.534 57.184 .000b
Residual 570.632 118 4.836
Total 847.167 119
a. Dependent Variable: Decisionalprocrastination
b. Predictors: (Constant), Selfregulatedlearning
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.065 1.750 14.321 .000
Selfregulatedlearning -.141 .019 -.571 -7.562 .000
a. Dependent Variable: Decisionalprocrastination
54
D. UJI DATA EMPIRIK
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Selfregulatedlearning 120 68 121 92.97 10.779
Valid N (listwise) 120
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Decisionalprocrastination 120 7 20 11.92 2.668
Valid N (listwise) 120
55
LAMPIRAN 4
SKALA SEBELUM TRY OUT
Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination Dalam
Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang
Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di
Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya Malang, saya sedang melakukan pengambilan
data menggunakan skala yang terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Saya
mengharapkan bantuan anda untuk bersedia menjadi subyek dengan mengisi semua
pernyataan-pernyataan dalam skala penelitian ini. Adapun responden yang dituju
adalah mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang yang sedang menyusun
skripsi, angkatan 2010-2013. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang
benar-benar sesuai dengan keadaan diri anda dan bukan keadaan yang seharusnya.
Seluruh informasi yang disampaikan oleh subyek hanya digunakan untuk kepentingan
dalam penelitian ini dan akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Atas kesediaan dan
kerjasama anda dalam mengisi skala penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
* Wajib
Identitas Diri
Silahkan mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:
Nama/Inisial * :
Usia *:
Jenis Kelamin *:
Centang semua yang sesuai:
o Laki - Laki
o Perempuan
Jurusan *:
Angkatan/Semester *:
IPK *:
56
SKALA I
Pada skala I ini terdapat 40 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap
pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk
memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan
berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya.
1. Saya akan menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu selama satu semester.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Saya akan mencatat hal-hal yang direvisi saat melakukan bimbingan, untuk
membantu saya mengingat bagian yang direvisi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Saya akan memeriksa kembali skripsi yang telah dikerjakaan untuk memastikan
pengerjaannya benar.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu sesuai target yang sudah
ditetapkan.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
57
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Bagi saya skripsi adalah salah satu syarat untuk lulus kuliah.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
6. Saya merasa bersemangat saat mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
7. Ketika mendapat revisi dari dosen pembimbing, saya langsung mengerjakannya
pada hari itu juga.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
8. Saya pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi sebanyak mungkin.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
58
9. Saya berusaha menata lingkungan belajar yang kondusif agar dapat berkonsentrasi
saat mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
10. Saya mengerjakan skripsi sewaktu-waktu, kapan saja, sesuka hati.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
11. Saya membiarkan semua jurnal yang didapat berserakan dan tidak menyimpannya
dalam satu folder.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
12. Saya tidak menandai bacaan yang penting pada jurnal yang sudah dibaca.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
13. Saya membiarkan proses pengerjaan skripsi saya berjalan begitu saja.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
59
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
14. Jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan skripsi, saya melewati bagian yang
sulit tersebut.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
15. Bagi saya skripsi bukanlah hal penting untuk dikerjakan saat ini.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
16. Saya mudah menyerah dalam mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
17. Saya mengerjakan skripsi semampunya saja tanpa menggunakan strategi-strategi
khusus.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
60
18. Saya hanya menggunakan satu sumber referensi untuk penelitian terdahulu skripsi
saya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
19. Saya akan meluangkan waktu minimal dua jam dalam sehari untuk mengerjakan
skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
20. Saya akan membuat outline terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
21. Saya akan mengubah strategi, ketika saya tidak membuat kemajuan saat
mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
22. Saya merasa bahagia apabila dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan target yang
telah saya tentukan.
61
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
23. Saya memanfaatkan internet sebagai media untuk mencari referensi skripsi saya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
24. Saya suka mendengarkan musik saat mengerjakan skripsi agar bisa berkonsentrasi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
25. Saya langsung mengerjakan skripsi tanpa harus membuat outline terlebih dahulu.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
26. Skripsi yang saya kerjakan, mustahil bisa saya selesaikan sesuai target.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
62
27. Saya tidak pernah memaksakan diri untuk menyelesaikan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
28. Ketika mendapat revisian dari dosen pembimbing, saya tidak langsung
mengerjakannya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
29. Saya lebih suka menunggu sumber referensi dari dosen pembimbing daripada
mencari sendri.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
30. Saya lebih banyak bermain gadget daripada mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
31. Saya akan menyimpan semua jurnal yang didapat dalam satu folder agar mudah
ditemukan bila diperlukan.
Tandai satu oval saja.
63
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
32. Saya akan menandai laporan skripsi yang sudah dikerjakan agar tidak mengulang
pekerjaan yang sama.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
33. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi sesulit apapun itu.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
34. Saya menyelesaikan skripsi terlebih dahulu, baru mengerjakan tugas yang lain.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
35. Saya merekam lewat HP penjelasan dosen ketika melakukan bimbingan dan
mendengarkan kembali saat mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
64
o Sangat Tidak Setuju
36. Saya tidak memiliki waktu luang untuk mencicil pengerjaan skripsi saya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
37. Saya hanya membaca jurnal secara keseluruhan tanpa memahami isinya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
38. Setelah mengerjakan revisi skripsi, saya langsung mengumpulkan tanpa
memeriksa kembali.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
39. Saya merasa takut menceritakan masalah yang saya hadapi selama proses
pengerjaan skripsi pada dosen pembimbing.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
40. Saya menyalakan TV saat mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
65
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
SKALA II
Pada skala II ini terdapat 22 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap
pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk
memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan
berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya.
1. Saya membuang banyak waktu pada hal-hal sepele, sebelum sampai pada
keputusan akhir.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Bahkan setelah saya membuat keputusan, saya menunda untuk melakukannya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Saat saya harus membuat keputusan, saya menunggu waktu yang lama, sebelum
mulai untuk memikirkan tentang hal itu.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
66
4. Saya menunda membuat keputusan sampai hal itu terlambat.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Saya menunda membuat keputusan.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
Diberdayakan oleh
67
LAMPIRAN 5
SKALA SESUDAH TRY OUT
Peran Self-Regulated Learning Terhadap Decisional Procrastination Dalam
Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang
Dengan Hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di
Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya Malang, saya sedang melakukan pengambilan
data menggunakan skala yang terdiri dari dua bagian yaitu skala I, dan skala II. Saya
mengharapkan bantuan anda untuk bersedia menjadi subyek dengan mengisi semua
pernyataan-pernyataan dalam skala penelitian ini. Adapun responden yang dituju
adalah mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Malang yang sedang menyusun
skripsi, angkatan 2010-2013. Anda diharapkan untuk memberikan jawaban yang
benar-benar sesuai dengan keadaan diri anda dan bukan keadaan yang seharusnya.
Seluruh informasi yang disampaikan oleh subyek hanya digunakan untuk kepentingan
dalam penelitian ini dan akan dijaga kerahasiannya oleh peneliti. Atas kesediaan dan
kerjasama anda dalam mengisi skala penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
* Wajib
Identitas Diri
Silahkan mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:
Nama/Inisial *:
Usia *:
Jenis Kelamin *:
Tandai satu oval saja:
o Laki - Laki
o Perempuan
Jurusan *:
Angkatan/Semester *:
IPK *:
68
SKALA I
Pada skala I ini terdapat 31 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap
pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk
memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan
berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya
1. Saya akan menyelesaikan skripsi dalam kurun waktu selama satu semester.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Saya akan memeriksa kembali skripsi yang telah dikerjakaan untuk memastikan
pengerjaannya benar.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu sesuai target yang sudah
ditetapkan.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Saya merasa bersemangat saat mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
69
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Ketika mendapat revisi dari dosen pembimbing, saya langsung mengerjakannya
pada hari itu juga.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
6. Saya pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi sebanyak mungkin.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
7. Saya berusaha menata lingkungan belajar yang kondusif agar dapat berkonsentrasi
saat mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
8. Saya membiarkan semua jurnal yang didapat berserakan dan tidak menyimpannya
dalam satu folder.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
70
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
9. Saya tidak menandai bacaan yang penting pada jurnal yang sudah dibaca.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
10. Saya membiarkan proses pengerjaan skripsi saya berjalan begitu saja.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
11. Bagi saya skripsi bukanlah hal penting untuk dikerjakan saat ini.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
12. Saya mudah menyerah dalam mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
13. Saya mengerjakan skripsi semampunya saja tanpa menggunakan strategi-strategi
khusus.
Tandai satu oval saja.
71
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
14. Saya akan membuat outline terlebih dahulu sebelum mulai mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
15. Saya akan mengubah strategi, ketika saya tidak membuat kemajuan saat
mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
16. Saya merasa bahagia apabila dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan target yang
telah saya tentukan.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
17. Saya memanfaatkan internet sebagai media untuk mencari referensi skripsi saya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
72
o Sangat Tidak Setuju
18. Saya langsung mengerjakan skripsi tanpa harus membuat outline terlebih dahulu.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
19. Skripsi yang saya kerjakan, mustahil bisa saya selesaikan sesuai target.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
20. Saya tidak pernah memaksakan diri untuk menyelesaikan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
21. Ketika mendapat revisian dari dosen pembimbing, saya tidak langsung
mengerjakannya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
22. Saya lebih suka menunggu sumber referensi dari dosen pembimbing daripada
mencari sendri.
Tandai satu oval saja.
73
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
23. Saya lebih banyak bermain gadget daripada mengerjakan skripsi.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
24. Saya akan menyimpan semua jurnal yang didapat dalam satu folder agar mudah
ditemukan bila diperlukan.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
25. Saya akan menandai laporan skripsi yang sudah dikerjakan agar tidak mengulang
pekerjaan yang sama.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
26. Saya yakin bisa menyelesaikan skripsi sesulit apapun itu.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
74
o Sangat Tidak Setuju
27. Saya menyelesaikan skripsi terlebih dahulu, baru mengerjakan tugas yang lain.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
28. Saya tidak memiliki waktu luang untuk mencicil pengerjaan skripsi saya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
29. Saya hanya membaca jurnal secara keseluruhan tanpa memahami isinya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
30. Setelah mengerjakan revisi skripsi, saya langsung mengumpulkan tanpa
memeriksa kembali.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
31. Saya merasa takut menceritakan masalah yang saya hadapi selama proses
pengerjaan skripsi pada dosen pembimbing.
Tandai satu oval saja.
75
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
SKALA II
Pada skala II ini terdapat 17 pernyataan. Bacalah dan pahami baik-baik setiap
pernyataan yang mungkin menggambarkan keadaan diri anda. Anda diminta untuk
memilih satu dari empat alternatif jawaban pada kolom yang telah disediakan
berdasarkan kondisi anda yang sebenarnya.
1. Saya membuang banyak waktu pada hal-hal sepele, sebelum sampai pada
keputusan akhir.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Bahkan setelah saya membuat keputusan, saya menunda untuk melakukannya.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Saat saya harus membuat keputusan, saya menunggu waktu yang lama, sebelum
mulai untuk memikirkan tentang hal itu.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
76
4. Saya menunda membuat keputusan sampai hal itu terlambat.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Saya menunda membuat keputusan.
Tandai satu oval saja.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
Diberdayakan oleh
77
LAMPIRAN 6
DATA STATISTIK MAHASISWA UB S1 ANGKATAN 2010-2013
NO FAKULTAS JUMLAH
1 FEB 835
2 FH 469
3 FIA 1,617
4 FIB 619
5 FILKOM 1,092
6 FISIP 1,895
7 FK 174
8 FKG 42
9 FKH 196
10 FMIPA 230
11 FP 1,124
12 FPIK 1,271
13 FPT 333
14 FT 1,383
15 FTP 670
TOTAL 11,950
Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan Universitas Brawijaya Malang (24
Oktober 2017).
78
LAMPIRAN 7
KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI
79
80