Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

8
Community Engagement & Emergence Journal Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021 Halaman : 298-305 https://journal.yrpipku.com/index.php/ceej e-ISSN:2715-9752, p-ISSN:2715-9868 Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a Creative Commons Attribution- NonCommercial 4.0 International license. Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional Di SPM Madrasatul ‘Ulya PP. Miftahul Mubtadiin Nganjuk M. Yusuf a , Juni Iswanto b Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Nganjuk a Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk b [email protected] a , [email protected] b Abstract Among the teacher competencies that must be developed is the ability to assess learning outcomes that have been carried out with students, these criteria consist of a collection of questions, questionnaires, and other instruments. The and order to even be things that must be mastered by all teachers including teaching staff in the pesantren environment, because the teacher's job is not only to teach, but also to conduct assessments of students. However, the facts in the field are that there are still many teachers who need to improve their skills in compiling a tool that is used to measure whether the objectives of the teaching and learning process that have been carried out have been maximally successful. If the measuring instrument used as the media is less precise, the results will be far from expectations. The result of these errors is that sometimes the wrong answers by students are not necessarily because the students do not really master the material, but because the editorial or the way the questions are submitted are still subjective by the question maker itself, the meaning of the question content from the compiler has not yet embodied the key to the question. So it is necessary to provide assistance in escorting teachers to compile a result tool in the form of questions by utilizing local treasures and without leaving the characteristics of the pesantren itself. Keywords: Mentoring, Teacher Competence, Question Formulationkata Abstrak Di antara kompetensi guru yang harus dikembangkan adalah kemampuan dalam menilai hasil belajar yang telah dijalankan bersama para siswa, penilaian tersebut bisa berupa kumpulan soal, kuesioner, dan instrumen penilaian lainnya. Kemampuan penilaian ini seolah menjadi hal yang wajib untuk dikuasai oleh semua guru termasuk tenaga pengajar di lingkungan pesantren, karena tugas guru bukan hanya mengajar, tapi juga berkewajiban untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan para siswa. Namun, fakta di lapangan, masih banyak para guru yang memerlukan peningkatan keterampilan dalam menyusun sebuah alat yang digunakan untuk mengukur apakah tujuan dari proses belajar mengajar yang selama ini dijalankan telah berhasil secara maksimal. Jika alat ukur yang dijadikan medium kurang tepat, maka hasilnya pun akan jauh dari harapan. Akibat dari kesalahan tersebut adalah terkadang jawaban yang salah oleh siswa belum tentu karena siswa kurang mengusai materi, namun karena redaksi atau cara penyampaian soal yang masih subyektif oleh pembuat soal itu sendiri, maksud isi soal dari penyusun belum tentu mengejawantahkan kunci dari soal tersebut. Maka kiranya perlu untuk mengadakan pendampingan dalam mengawal para guru untuk menyusun sebuah alat penilaian berupa soal dengan memanfaatkan khasanah lokal dan tanpa meninggalkan ciri khas dari pesantren itu sendiri. Kata kunci: Pendampingan, Kompetensi Guru, Penyusunan Soal 1. Pendahuluan Agar bisa menggapai tujuan yang sudah dicanangkan oleh lembaga sekolah ataupun madrasah, maka tiap individu dalam aktivitas pembelajaran wajib mempunyai skill andal. Guru selaku bagian dari instansi pendidikan mempunyai peranan melakukan serangkaian kewajiban yang wajib dijalankannya. (Subandowo, 2009) Guru bertugas selaku aktor pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran, profesi sebagai guru telah diakui oleh Hukum yang tertuang dalam Sisdiknas Nomor 20 atau 2003 yang berbunyi: “Pendidik tenaga Kependidikan yang

Transcript of Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

Page 1: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

CommunityEngagement&EmergenceJournalVolume2Nomor2Tahun2021Halaman:298-305

https://journal.yrpipku.com/index.php/ceej e-ISSN:2715-9752, p-ISSN:2715-9868 Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

EskalasiKompetensiGuruMenyusunSoalBerbasisRegionalDiSPMMadrasatul‘UlyaPP.MiftahulMubtadiinNganjuk

M.Yusufa,JuniIswantob

SekolahTinggiAgamaIslamDarussalamNganjukaInstitutAgamaIslamPangeranDiponegoroNganjukbzusuv.hamidi@gmail.coma,[email protected]

Abstract

Amongtheteachercompetenciesthatmustbedevelopedistheabilitytoassesslearningoutcomesthathavebeencarriedoutwithstudents,thesecriteriaconsistofacollectionofquestions,questionnaires,andotherinstruments.Theandordertoevenbethingsthatmustbemasteredbyallteachersincludingteachingstaffinthepesantrenenvironment,becausetheteacher'sjobisnotonlytoteach,butalsotoconductassessmentsofstudents.However,thefactsinthefieldarethattherearestillmanyteacherswhoneedtoimprovetheirskillsincompilingatoolthatisusedtomeasurewhethertheobjectivesoftheteachingandlearningprocessthathavebeencarriedouthavebeenmaximallysuccessful. If themeasuringinstrumentusedasthemediaislessprecise,theresultswillbefarfromexpectations.Theresultoftheseerrorsisthatsometimesthewronganswersbystudentsarenotnecessarilybecausethestudents do not reallymaster thematerial, but because the editorial or theway the questions aresubmittedarestillsubjectivebythequestionmakeritself,themeaningofthequestioncontentfromthecompiler has not yet embodied the key to the question. So it is necessary to provide assistance inescorting teachers to compile a result tool in the formof questions by utilizing local treasures andwithoutleavingthecharacteristicsofthepesantrenitself.Keywords:Mentoring,TeacherCompetence,QuestionFormulationkata

AbstrakDiantarakompetensiguruyangharusdikembangkanadalahkemampuandalammenilaihasilbelajaryangtelahdijalankanbersamaparasiswa,penilaiantersebutbisaberupakumpulansoal,kuesioner,dan instrumenpenilaian lainnya.Kemampuanpenilaian ini seolahmenjadihal yangwajibuntukdikuasai oleh semuaguru termasuk tenagapengajardi lingkunganpesantren, karena tugas gurubukanhanyamengajar,tapi jugaberkewajibanuntukmelakukanpenilaianterhadapkeberhasilanpara siswa. Namun, fakta di lapangan, masih banyak para guru yang memerlukan peningkatanketerampilan dalammenyusun sebuah alat yang digunakan untukmengukur apakah tujuan dariprosesbelajarmengajaryangselamainidijalankantelahberhasilsecaramaksimal. Jikaalatukuryang dijadikan medium kurang tepat, maka hasilnya pun akan jauh dari harapan. Akibat darikesalahan tersebut adalah terkadang jawaban yang salah oleh siswa belum tentu karena siswakurangmengusaimateri,namunkarenaredaksiataucarapenyampaiansoalyangmasihsubyektifolehpembuatsoalitusendiri,maksudisisoaldaripenyusunbelumtentumengejawantahkankuncidarisoaltersebut.Makakiranyaperluuntukmengadakanpendampingandalammengawalparaguruuntukmenyusunsebuahalatpenilaianberupasoaldenganmemanfaatkankhasanahlokaldantanpameninggalkancirikhasdaripesantrenitusendiri.Katakunci:Pendampingan,KompetensiGuru,PenyusunanSoal1. Pendahuluan Agarbisamenggapai tujuanyang sudahdicanangkanoleh lembaga sekolahataupun madrasah, maka tiap individu dalam aktivitas pembelajaran wajibmempunyai skill andal. Guru selaku bagian dari instansi pendidikanmempunyaiperananmelakukanserangkaiankewajibanyangwajibdijalankannya.(Subandowo,2009) Guru bertugas selaku aktor pendidikan dalam menyelenggarakanpembelajaran,profesisebagaigurutelahdiakuiolehHukumyangtertuangdalamSisdiknasNomor20atau2003yangberbunyi:“PendidiktenagaKependidikanyang

Page 2: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

299

berkualifikasi sebagai guru,dosen, konselor,pamongbelajar,widyaiswara, tutor,instruktur, fasilitator serta gelar lain yang cocok dengan ciri nya dan ikut sertadalam menyelenggarakan pembelajaran. (Sepriyanti, 2012) Selama proses KBMguru juga diharuskan mampu menilai segala aktivitas peserta didik nya agarkegiatan belajar mengajarnya dapat terkendalikan dan mengalami perbaikan-perbaikanyangberkelanjutan. Pengajar,yangdalamperihal inigurusertadosen,mendiamiposisipentingbuatmenciptakantujuanpembelajarannasional,sebabguruselakudayapengajaryangikutsertalangsungdalamkegiatancarapenatarandikategorisertasemuacarapembelajarandi sekolah. (Sutikno,2009)Selain itu,Guru ialah salah satu tenagakependidikan yang memiliki kedudukan selaku aspek determinan kesuksesantujuanlembagasertakualitaspembelajaran,sebabguruyanglangsungbersentuhandenganparapesertadidikdengantujuanmengedukasidanmencetaklulusanyangdiharapkan.Kemampuangurusenantiasaditingkatkandalamrangkamenyiapkankontestasi di percaturan pendidikan berskala global. Performa guru merupakanhasilyangdicapaiolehpendidikdalammenjalankansegenapaktivitaspendidikanyang dibebankan kepadanya serta didasarkan atas kepiawaian, pengalaman dankesungguhansertaefektivitaswaktu.(Zuliawati,2016) Usaha peningkatan kualitas guru profesional didasarkan atas sebuahkebenaranfundamental,yaitutitikkeberhasilanmempersiapkandanmenciptakanguru-guru yang profesional, berkomitmen dan tanggung jawab yang baru untukmerencanakan pendidikan masa depan. Secara prinsip, eskalasi profesionalismeguru harus menjadi tanggung jawab penuh guru itu sendiri, karena denganpeningkatangurusecarasimultanakandapatdenganmengarahkanpesertadidikdalammencapai tujuanbelajarnya.Makadari itudiperlukansemacamkesadaranpadadiripendidikagarsenantiasadankonsistendalammeningkatkanpengetahuanserta kepiawaian guna peningkatan kualitas kerja sebagai pendidik profesional.(Supriyadi,1999) SatuanPendidikanMuadalah(SPM)Madrasatul‘UlyaPP.MiftahulMubtadiindalam menyelenggarakan serangkaian penilaian, membentuk suatu kepanitiaanyang akan fokus pada proses kegiatan yang cukup panjang baik ujian tengahsemester(UTS)ganjildangenap,ujianakhirsemester(UAS)ganjilmaupungenap,atauujianakhirmadrasah(UAM).Padakegiatanpenilaianitu,parapesertadidikharusmenetapisegenappemenuhantarget-targetdankemampuansebagaisyaratmerekauntukmengikutinya.Prosesyangditatasedemikianrupadipilihagarproseskegiatan belajar mengajar di kelas tetap berjalan maksimal tanpa ada kendala.Namun dalam penyusunan soal kesemuanya diserahkan kepada guru pengampumateriyangdianggapcakapolehpanitiadalampenguasaanpenyusunansoalsecarakontenmaupunke-tatabahasa-an,selainitu,Penyusunansoaldiserahkankepadagurujugaagarkegiatanpenilaianlebihtepatsasarankarenaparagurumerupakanaktoryangbersentuhanlangsungdenganpesertadidiksetiaphari. Sampai di sini, permasalahan muncul, berdasarkan temuan lapangan yangdilakukanmelaluikegiatanmonitoringdanevaluasi(monev),banyakdijumpaisoal-soal yang perlu untuk ditingkatkan kualitasnya dari beberapa tinjauan, baikpenyusunan soal maupun proses editorial hingga soal benar-benar naik cetak.Sehinggamasihbanyakkaraktersoalyangperluadapembenahandaripemilihandiksi bahasa, contoh yang kurang tepat, soal yang masih subyektif dan lain

Page 3: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

300

sebagainya. Jika segenap kesalahan-kesalahan terjadi dalam jumlah yang besar,maka dikhawatirkan akan menjadi kendala tersendiri bagi proses penilaianterhadapsiswa.Selain itu,banyaknyatenagapendidikbaruyangdiberikantugasmenyusun soal dan perlu adanya penyeragaman dalam penyusunan soal agartercapaiserangkaiansoalyangtepatsebagaimanaketentuanyangtelahditetapkanolehpihaksekolah. Soaldapatdikatakanberkualitasditinjaudariduahal,yaitukontenatau isidarisoalitudanjugabagaimanasoalitudisajikansehinggasiapuntukdikerjakanolehpesertadidik.Tinjauanyangpertama,soalharusmengacupadasilabusyangtelahdiedarkandanberlakuditiapkelas.Dalampengangkatancontoh,kasus, isuserta kaidah harus benar-benar sesuai dengan sumber mata pelajaran yangdisampaikandikelas.Penambahancontohaktualdankekinianjugaperludisisipkansehinggawawasanpesertadidikmenjadiluasdanterbuka.Batasanpembelajaranini perlu untuk menjaga kefokusan peserta didik dalam menyiapkan kegiatanpenilaian. Tinjauankedua,soalyangtelahdisusunharusbenar-benardisajikandenganbahasayanglugas,jelasdanmudahdimengerti.Selainitu,penggunaanbahasadanpemilihandiksiyangtepatmenjadiprioritasdalampeningkatankualitasdarisisibahasaini.Denganteknikyangdemikian,diharapkantidakakanditemukanlagisoalyangbersifatsubyektifyangdapatdimengertimaksudnyahanyaolehpenyusunsoalitusendiri,opsijawabanyangbenarpunterkadangmenjadiambigudanmembukapeluang jawaban yang benar lebih dari satu. Maka perlu kiranya adanyapendampingan dalam menyusun soal agar soal yang dihasilkan benar-benarmemenuhikriteriasebagaimanakesepakatanbersama.2. Metode Metode yang digunakan dalam pendampingan eskalasi kompetensi dalampenyusunan soalberbasis regionalbagiparapendidikatauguru calonpenyusunsoalpadakegiatanUjianAkhirSemester(UAS)Ganjiliniadalahsebagaiberikut:Pembukaan Pembukaankegiataninidilaksanakandenganmemberikanpenjelasanberupamaksuddantujuandaridiselenggarakannyakegiatanpendampinganpenyusunansoal berbasis regional bagi guru calon pembuat soal pada kegiatan penilaian dilingkungan Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) Madrasatul ‘Ulya PP. MiftahulMubtadiinKrempyangTanjunganomNganjukdalambentukforumgroupdiscution(FGD).MateriPendampingan Para peserta menerima materi terkait dengan pendampingan eskalasikemampuangurudalammenyusunsoalberbasisregional,materidiberikandalambentuk selebaran yang berisi ketentuan dan juknis (petunjuk teknis) dalammenyusun soal yang baik dan benar. Selain itu, materi juga ditampilkan dalambentukslidediproyektoragarparapesertadiskusidapatdenganmudahmenerimaulasanmaterinya.

Page 4: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

301

Gambar1:SuasanaForumGrupDiskusi(FGD)DiskusidanTanyaJawab Setelah penyampaian materi purna, maka para peserta dipersilahkanmengutarakan segala permasalahan dalam bentuk pertanyaan dan kemudianmendiskusikan nya, dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul kemudianditawarkanopsi-opsisolutifuntukmenyelesaikananekaproblemyangdikeluhkan.Kegiatan lebih bersifat sharing karena dalam forum tersebut juga dihadiri olehtenagapendidiksenior.Penutup

Kegiatan pendampingan ditutup dengan serangkaian doa dengan harapanagardiberikankemudahandalammenjalankanapasajayangdisampaikandalamkegiatanpendampingantersebutdandapatmengamalkannyadenganbaik.

3. HasilDanPembahasanHasil AktivitaspendampinganpenyusunansoalinidigelarpadaSabtu,03Oktober2020,bertempatdiAulaSatuanPendidikanMuadalahMadrasatul‘UlyaPP.MiftahulMubtadiinKrempyangTanjunganomNganjuk.PelaksanaankegiatandilaksanakandenganbekerjasamaantarapengurusMadrasatul‘UlyadenganTimpembuatsoaldibawahwewenangkepanitiaanUjianAkhirSemester(UAS)Ganjiltahunpelajaran2020/2021.Adapuntahapan-tahapanpendampinganadalahsebagaiberikut:Perencanaan

Timpengabdian kepadamasyarakat (PkM)menyiapkan segenap data yangdiperlukandaripengelolasatuanpendidikanmuadalah(SPM)Madrasatul‘UlyaPP.MiftahulMubtadiinmeliputi data guru, personil yang biasamenyusun soal yangdiperuntukkanujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester,maupunujianakhir madrasah. Data-data tersebut dikelola sedemikian rupa untuk kemudiandijadikanacuandalamkegiatanpendampingan.

Page 5: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

302

Gambar2.PenyampaianMateridalamFGD Setelahdataterkumpul,kemudiandisusunsiapasajapersonalguruyangperluuntukdilibatkandalamkegiatanpendampinganpenyusunansoal-soal. Selain itu,pengurusyangterbiasamenjaditimdalampengelolaanpenyusunansoaljugadiajakagar mereka turut serta melakukan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan.Dengandata itupula,akandapatdenganmudahuntukmembuatdaftarpresensipeserta, jumlah materi yang perlu dibagi, biaya operasional, akomodasi jugapemateriyangakanmelakukanpendampingan. Serangkaiankegiatanperencanaankemudiandilanjutkandenganpenyebaranundangan bagi calon peserta setelah ditentukan waktu pelaksanaan programpendampingan,hari, tempatdankebutuhan-kebutuhan lainnya.Dalamundangantersebut jugadilampirkanpanduan teknispenyusunan soal yangbaikdanbenarberbasisregional. Jugadiberikanarsipsoal-soal tahunsebelumnyadalambentuksoftcopy maupun hardcopy untuk dijadikan rujukan sekaligus perbandingan.Pemberian materi ini sengaja dibagikan jauh-jauh hari agar para calon pesertaberkesempatanuntukmempelajarinyasekaligusmenuliskanpelbagaikekurangan,kelemahan,maupunkelebihannya.Halinidilakukanagarsaatcalonpesertamenujulokasipendampingan sudahbenar-benar siapdan sadar akan temayanghendakdibahas.Pelaksanaan Dalampelaksanaankegiatanpendampingan,paraguru,pengurusSPMdantimsoaldihadirkandalamsuaturuanganuntukmenerimapenjelasanmateri tentangpeningkatankemampuanpenyusunansoalyangmemangsudahdirencanakanjauh-jauhhari.Timpengabdiankepadamasyarakatbekerjasamadengantimsoaldaripanitia pelaksana (panpel) ujian akhir semester (UAS) ganjil yangdibentuk olehyayasan.Programinibenar-benardicanangkanagardapatmeningkatkanmutusoalbaikkualitasmaupunkuantitasnya,baikisimaterimaupunredaksipenyajiannya. Karena berbasis regional dengan tetapmemperhatikan kondisi dan tradisilingkungan pesantren, materi yang diberikan diolah sedemikian rupa denganmenyarikandari soal-soal umumdan juga soal-soal yangdigunakandalamujiannasional yang mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dariramuan dan formulasi tersebut, materi dengan mudah akan diterima dan jugadilaksanakansesuaidengankekuatandankompetensisumberdayamanusiayangada.

Page 6: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

303

Perencanaan

PelaksanaanMonitoringdanEvaluasi

MonitoringdanEvaluasi Setelahpelaksanaankegiatanselesai,timpengabdianjugamerasaperluuntukmengetahuiseberapaefektifmateriyang telahdisampaikan.Makapentinguntukdilakukan monitoring dan evaluasi agar dapat pula diketahui kelemahan sertakekurangandaridilaksanakannyaprogramtersebut.Dalamkegiataninipula,parapesertaditugaskanuntukmembuat soal singkatdenganmengacupadapedomanpembuatan soal yang telah disampaikan. Dari program ini pula, dapat diketahuikelemahanyangsangatterlihatdarihasiltugasparapeserta,yaitupadapenuturanbahasasecaratertulis.Tahapan-tahapan pendampingan dapat digambarkan dalam bentuk flowcartsebagaiberikut:

Gambar1.Tahapan-tahapandalamPendampinganPembahasan Pada abad ke-21 ialah era wawasan yang menginginkan seluruh kegiatanberplatform pada wawasan. Pada era ini amat diperlukan keterampilan-keterampilan berasumsi kritis, inovatif, keahlian kolaboratif, meta kognitif,kemampuan komunikasi, menguasai teknologi informasi, menjadi pembelajarsepanjang hayat, yang berlandaskan pada kecerdasan emosional, sosial, danspiritual yang baik. Pembelajaran yang mengakomodasi tumbuh kembangnyaketerampilan-keterampilantersebutseyogyanyabersifatinovatif.(Santyasa,2018)Beberapakompetensidankemampuan tersebutharusdikuasaidenganbaikolehseorang guru. Kewajiban pekerjaan guru kini serta nanti amatlah berat. Parapendidik bukan sajawajibmempunyai beberapa kompetensi akademismisalnyakemampuan modul pelajaran, keahlian dalam mengonsep, mengatur, sertamemberikanpenilaiandenganberagamtatacaracanggih,danahlidalammemakaiperlengkapan lapangan, melainkan pula wajib mempunyai kedewasaan sertakekuatanpikirandankarakter.(Mulyana,2010) Selakuseorangguruyangsetiapharimembimbingdisekolah,pastinyakerapmenanggulangianakdidikyangmengalamikesulitandalamberlatih.Banyakanakdidik yang kesulitan dalam proses penguasaan mata pelajaran, entah pelajaranmembaca,menulis dan juga berhitung. Perihal ini seringkalimembuat guru jadimempertimbangkan bagaimana penanganan anak didik yang hadapi rasa malas

Page 7: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

304

berlatih. (Yuhana&Aminy, 2019) Aneka kesulitan itu tentu akan juga berimbaspada proses penilaian dan evaluasi pembelajaran terhadap kemampuan pesertadidik. Implementasidari tes tulismerupakanbagiandari rangkaianpenilaiandanevaluasipembelajaran.Tes itubermaksudmengenali latarbelakangkemampuanserta keahlian (kompetensi) yang sudah digapai peserta didik. Mengenai modulpembelajaranyangsudahdiperolehsepanjangmenjajaki,hasilpenilaian ini ialahdasarbuatmemutuskanapakahpesertadidikmampuatautidakdalampenguasaanmateriyanghendakdisampaikan.(Kostania,2016)Tesmerupakansalahsatumediapenilaian untuk menjajaki tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telahtergapai dan berfungsi sebagai evaluasi terhadap hasil belajar. Tes dianggaprepresentatifharusmemenuhisejumlahkriteria,diantaranyaadalahharusobjektif,efisien, baku, normatif, valid (sahih), dan reliabel (andal). Adapun untuk tesdikatakan memenuhi persyaratan harus melalui serangkaian kegiatan analisis.Analisis tes dikerjakanmulai dari penyusun tes berdasarkan Silabus/SAP setiapmata pelajaran, mengacu pada kisi-kisi, baru kemudian menyusun soal sesuaiprinsipdankaidahpenyusunansoalberdasarkanjenissoalyangdiinginkan.Sukaratau mudahnya uji multiple choice (pilihan ganda) sebuah pertanyaan bukansekedarditetapkanolehkontendaripertanyaanakantetapi jugaditetapkanpulaolehmetodepenyusunannya.(Kadir,2015)4. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini, dapat ditarik sebuahkesimpulan:1. Peserta dari pelatihan dan pendampingan ini memiliki minat tinggi dalam

mengikutiserangkaiankegiatanyangdigelarolehtimpengabdi.Halituterbuktidenganbanyaknyapertanyaanyangbersifatpraktis.

2. Serangkaian aktivitas penyampaian materi baik teori maupun praktik yangterkemasdalamforumgrupdiskusi(FGD)dapatberjalanlancarsebagaimanakonsep awal, hal itu dikarenakan metode yang dipakai disesuaikan dengankondisidantujuanpeserta,artinyapesertadapatturutlangsungmenerapkannyadenganbimbingantimpengabdisecaraintensif.

3. Hasildarievaluasimenunjukkanbahwasanyamateriyangdisampaikandapatditerima dengan baik oleh peserta dan siap diimplementasikan pada prosesevaluasipembelajaranujianakhirsemester(UAS)ganjil.

4. Meskisecarageneralkegiatanpengabdianmasyarakatberjalanlancardanbaik,tercatatadabeberapakelemahandankekuranganyangperludiadakanadanyaperbaikan, di antaranya tidak merata nya para pendidik dalam penguasaanmediateknologi,kurangnyapenguasaanbahasaIndonesiayangbaikdanbenarserta pemilihandiksi yangdinamis danmutakhir. Selain itu, karena rencanatindaklanjutadalahdibentuknyasebuahtimeditingsoal,dikhawatirkanakanmemicuketidakseriusanpadapembuatsoalkarenamengandalkantimeditingyangtelahdibentuk.

Page 8: Eskalasi Kompetensi Guru Menyusun Soal Berbasis Regional ...

YusufdanIswanto(2021)

305

5. DaftarReferensiKadir,A.(2015).MenyusundanMenganalisiTesHasilBelajar.Al-Ta’dib,8(2),70–

81.Kostania, G. (2016). Pedoman Peyusunan Soal Pilihan Ganda (Untuk Soal Tes

Tertulis).1–18.Mulyana,E.H.(2010).GuruBerkualitas:ProfesionaldanCerdasEmosi.JurnalSaung

Guru,1(2),1–11.Santyasa, I. wayan. (2018). Student centered learning : Alternatif pembelajaran

inovatif abad 21 untuk menyiapkan guru profesional. Prosiding SeminarNasionalQuantum,25,xix–xxxii.

Sepriyanti, N. (2012). Guru Profesional Adalah Kunci Mewujudkan PendidikanBerkualitas.Al-TaLim,19(1),66.https://doi.org/10.15548/jt.v19i1.8

Subandowo,M.(2009).PeningkatanProduktivitasGurudanLembagaPendidikanTenagaKependidikanPadaEraGlobal.KhazanahPendidikan.

Supriyadi, D. (1999).Menggangkat Citra danMartabat Guru. Yogyakarta: AdicitaKaryaNusa.MEI,1–9.

Sutikno, T. A. (2009). Indikator Produktivitas Kerja Guru Sekolah MenengahKejuruan.JurnalTeknologiDanKejuruan,32(1),107–119.

Yuhana,A.N.,&Aminy,F.A. (2019).OptimalisasiPeranGuruPendidikanAgamaIslam Sebagai Konselor dalam Mengatasi Masalah Belajar Siswa. JurnalPenelitianPendidikanIslam,7(1),79.https://doi.org/10.36667/jppi.v7i1.357

Zuliawati, N. (2016). Pengaruh Kreativitas dan Motivasi Kerja terhadapProduktivitas Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar SekecamatanBaturetnoKabupatenWonogiri.At-Tarbawi:JurnalKajianKependidikanIslam,1(1),23–38.https://doi.org/10.22515/attarbawi.v1i1.34