Post on 25-Oct-2020
TUGAS KELOMPOK
KREATIF FUNDAMENTAL
KELOMPOK 3 GLOW
ANALISIS KREATIFITAS & INOVASI
PT. J.CO DONUT & COFFE
Nama Kelompok
1. Carolina (44315110064)
2. Imas Maryani (44315110069)
3. Ulfa Mustikawati (44317110051
4. Rachel (44316110077)
5. Nurseha (44316110082)
6. Muthia Alfionita (44316120043)
7. Gamela (44316120052
8. Junanda (44312120034)
1. Sejarah PT. J.CO donuts & Coffe
J.Co adalah perusahaan yang bergerak pada food and beverage yang dimana dimiliki oleh
sakah satu pengusaha Indonesia yaitu Johny Andrean. Pengusaha Johny Andrean ini suka
melakukan perjalanan ke Amerika guna mendapatkan kesempatan menikmati berbagai
jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada awalanya Johny Andrean
berniat untuk membeli salah satu perusahaan franchise donut disana tetapi ia
mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan
baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Sehingga Johnny Andrean memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya
sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Tetapi dia berusaha memproduksi
donut yang memiliki cita rasa yang lezat sama dengan donut yang pernah dia coba pada
waktu ke Amerika dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses
produksi pembuatan donat.
Setelah melakukan perjalanan dan kembali ke Indonesia Johny Andrean membuka gerai
donatnya sendiri dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat yang
ada di Amerika. Selain riset donat langsung ke Amerika, ia juga meriset langsung
keadaan market atau pasar food and bavarage yang ada di Indonesia, sehingga Johnny
Andrean akhirnya membuat konsep dapur terbuka, selain itu J.co juga mempunyai rasa
yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-
konsumen dapat melihat berbagai demo dalam pembuatan donat, dari mencampurkan
bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.
Segala produk yang ditawarkan oleh J.Co memakai mesin mesin yang berkualitas, mulai
dari proses pembuatan, memasak, hingga pembuatan toppinnya. Satu-satunya tenaga
manusia yang dilibatkan hanya pada saat pencetakan donat. Yang juga menggunakan alat
bantu cetakan. Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor dari USA. Begitu juga
dengan bahan- bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri. Seperti cokelat yang
diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman, bahan-
bahannya kebanyakan diimpor pula. Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa
Rica. Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di
pasaran donat Indonesia.
Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo J.CO memiliki kemiripan dengan logo
Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan teliti, itu berbeda. Bentuk bulatnya boleh jadi
sama, tapi itu bukanlah sebuah trademark.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak ini
menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian, keindahan dan
kehalusan dicerminkan dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat
dari kesetiaan konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya
untuk mendapatkan donat J.CO favorit mereka.
Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini
menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up
adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama
untuk donat dengan topping tiramisu.
Johnny membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan J.CO Donuts & Coffee ke pasar
Indonesia. Tiga tahun digunakannya untuk mempersiapkan standar dan prosedur
produksi, pemilihan bahan baku, memperbaiki mutu dan proses produksi produk, serta
operasional bisnis.
J.CO adalah produk dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan
disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. J.CO ditujukan untuk menyerbu
pasar asing. Persiapan J.CO membutuhkan waktu yang lama. Selama 3 tahun Johnny
Andrean dan timnya mempelajari bisnis donat, mengeksplorasi resepnya, serta
melakukan riset pasar dan sampling. Johnny meluncurkan J.CO dengan konsep "apa
yang disukainya dan hal ini bisa diterima masyarakat".
Pada 26 Juni 2005, J.CO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci,
Tangerang dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu
setahun, J.CO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja.
Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan
Pekanbaru.
Dalam waktu dekat mereka akan buka di Palembang, Batam, Manado, Bogor, Medan,
dan Bali, dan ada keinginan juga untuk go international pada tahun 2007 dengan pilihan
lokasi di Australia, Hongkong, atau Singapura.
Bagaimana pun, J.CO telah hadir di pasar Indonesia. Toko yang pertama dibuka di
Supermall Karawaci Tangerang (tidak jauh dari Jakarta) pada tanggal 26 Juni 2005. J.CO
Donuts & Coffee di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny sendiri,
sedangkan toko-toko di luar negeri diwaralabakan, yang mana kita mengetahui bahwa
waralaba J.CO Donuts & Coffee Singapura dimiliki oleh kelompok BreadTalk.
a. Visi Misi Perusahaan
o Visi
Membentuk J.co Donuts & Coffe sebagai International Premium Donuts an Coffe
Brand terkemuka.
Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffe brand
Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang orang yang tepat dalam meraih cita-
cita nya
o Misi
Menyediakan donat dan kopi yang berkualitas premium
Mendorong karyawan dalam meraih cita cita nya
Menempatkan pelanggan sebagai prioritasnya
Berkomitmen dengan memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat
Analisis SWOT
JCO Donuts & Coffee dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. JCO Donuts &
Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya
berkeinginan membeli franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan
produk, yaitu pada bahan dasar dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas,
sehingga ia mengurungkan niatnya. JCO Donuts & Coffee mempunyai SWOT
(Strenght,Weaknesses,Opportunities,Threats) sebagai berikut :
o Strenght (Kekuatan) - JCO Donuts & Coffee sebagai market leader, CO-Branding yang
kuat membuat JCO Donuts & Coffee semakin dapat memperluas usahanya bahkan
sampai ke pasar asia dan banyaknya peminat yang menyukai, Varian Rasa, Diversifikasi
Product.
o Weaknesses (Kelemahan) - JCO Donuts & Coffee memiliki harga terlalu mahal, mungkin
karna kualitas dan rasa yang dibuat oleh JCO Donuts & Coffee sendiri berbeda dengan
donat lainnya jadinya harganya mahal.
o Opportunities (Kesempatan / Peluang) - banyaknya konsumen yang menyukai makanan
donut dan peluang usaha yang di dapat sangatlah bagus, karena dengan adanya berbagai
macam produk JCO Donuts & Coffee yang banyak disukai oleh konsumen.
o Threats (Ancaman) - JCO Donuts & Coffee memliki banyak pesaing besar seperti Dunkin
Donuts.
1.2 Strategi pemasaran menggunakan analisa STP dan Diferensiasi untuk J.CO
a. Segementasi
Segmentasi Pasar dalam J.CO Donuts and Coffee adalah segmen menengah – atas dengan gaya
hidup dinamis,muda,plus modern. Anak muda yang baru mulai kerja dan memiliki tingkat
konsumsi yang tinggi serta mencari gaya hidup, dan rentang waktu usia 22-27 tahun untuk
segmentasi minuman dan usia 20-35 tahun untuk segmentasi makanan. Segmenting dibagi
menjadi 4 yaitu :
a. Segmentasi Geografis
Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi
juga meluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke
depannya J.CO Donuts & Coffee akan go international untuk memperluas pasar. J.CO
Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.
b. Segmentasi Demografis
o Umur : 18-45 tahun
o Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
o SES : A,B
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri
kepribadian lainnya. J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga
menengah ke atas dengan gaya hidup modern, menggemari aktivitas sosial serupa
hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan minuman dengan brand premium.
d. Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau
tanggapannya terhadap suatu produk. Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar:
kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian.
J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi
manfaat yang dicari, ia dapat menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa
masyarakat. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan
konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat
pemakaian.
Targeting
Target utama JCO adalah kaum muda dan keluarga yang usia anggota keluarga kurang
dari 55 tahun. Ini bias kita lihat dari desain konter JCO dan kemasan produknya yang
berwarna cerah tapi tidak norak dan sesuai dengan kalangan konsumen menengah ke
atas.
Positioning
Posisi JCo saat ini dipasaran adalah market leader, karena saat ini JCO sebagai
perusahaan donat nomor satu di Indonesia , h a l i n i t i d ak b e r l eb i h an K a ren a
mengingat bahwa saat ini jika konsumen ingin makan donat dan nongkrong
J.Co menjadi s a l ah s a t u a l t e r na t i ve p i l i h an m er ek a . T i d ak h an ya
s eb aga i s n ack yan g d i s an t ap un t uk n on gk r on g J .C o j u ga
m en j ad i snack favourite k e l u a r ga d ar i an ak - an ak s amp ai o r an g dewasa
pun suka dengan donat J.Co
J.Co tidak dapat dikatakan sebagai market pioneer karena J.Co bukan
merupakanperusahaan yang menjual donat pertama kali. Meskipun J.Co
bukan yang pertama tetapiJ.co dapat menjadi yang paling unggul jika di bandingkan
dengan pesaing- pesaingnya. Halini dapat juga dilihat berdasarkan harga produk. Harga
J.Co menjadi patokan sebagai leader price. Jika harga J.Co naik, maka pesaing-
pesaingnya juga akan menaikkan harga. Olehsebab itu posisi J.Co saat ini sebagai
market leader.
DEFERENTIATION
T id ak s em u a p e ru s ah aan t i dak men emu kan b an yak p e lu an g u n tuk
m en gadak an perbedaan atas tawarannya dan memperoleh keunggulan kompetitif. Beberapa
perusahaanm en emu k an b an yak k eun ggu l an k ec i l yan g m u d ah d i t i r u o l eh
p e s a in g d an , k a ren an ya s an ga t mu d ah rapu h . P en ye l es a i an n ya b ag i
P e ru s ah aan i n i ad a l ah t e r us mengidentifikasi keunggulan – keunggulan potensial baru
dan mengintroduksinya satu per satu untuk membuat para pesaing kebingungan atau
kacau balau. Perusahaan- perusahaanini tidak berharap akan memperoleh satu
keunggulan besar yang permanen, akan tetapibanyak keunggulan kecil yang dapat
diperkenalkan untuk memenangkan market- shareselama suatu kurun waktu tertentu.
Tawaran suatu pasar dapat dibedakan menurut produk,layanan, personil, atau citra.
Dalam hal ini J.Co melakukan strategi deferensasi produk, diferensasi layanan, dan deferensasi
personil. Di mana dapat dilihat dengan melakukan strategi deferensasi yang tepat J.Co
dapat memposisikan perusahaannya sebagai market leader. Dan dengan strategi .
Deferensasi yang tepat pulalah para pesaing- pesaing J.Co tidak dapat menjadi competitor yang
cukup tangguh bagi J.Co. Deferensasi produk yang dilakukan J.Co adalah denganmembuat donat
yang sangat empuk dan mempunyai rasa yang khas yang tidak di milikioleh pesaingnya.
Deferensasi layanan dari J.Co adalah J.Co sangat mengutamakan kualitaspelayanan terhadap
para customer.
Competitor
Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada donat dan kopi, J.CO Donuts &
Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme. Membicarakan usaha donuts and
coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin „Brands telah berdiri
sejak tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih
tegak berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat, brownies,croissant, muffins,
kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam
terbang dibandingkan J.CO Donuts & Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi
Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin
Donuts yang lebih mengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country Style Donuts.
J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun
kemasan. I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih
banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts &
Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika pelanggan membeli
dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu menjual ambience seperti yang ditawarkan
J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif
murah.Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul di bawah bendera PT
Premier Doughnut Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang
memiliki track record yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee. Selain I-crave
sebagai pesaingnya dari segi donuts, tentu J.co juga memiliki pesaing dari segi place yang
nyaman dan sempurna untuk konsumen sekedar berkumpul dan hangout yaitu Starbuck.
Walaupun bukan pesaing utama tetapi J.co diharapkan tidak melupakan ancaman dari pesaing
ini.
b. Kreatifitas dan Inovasi J.CO
1. Logo Perusahaan
Dengan memakai tagline Sharing The J.CO Way, mungkin banyak pihak berpendapat bahwa
logo J.CO memiliki kemiripan dengan logo Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan teliti, itu
berbeda. Bentuk bulatnya boleh jadi sama, tapi itu bukanlah sebuah trademark. J.CO Donuts &
Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak ini menyimbolkan
keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian, keindahan dan kehalusan dicerminkan dari rasa
dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan konsumen yang
bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan donat J.CO favorit
mereka. Segi kreatifitas yang dilakukan oleh J.co untuk logo sangat kreatif apalagi dalam
pemilihin warna orange yang memiliki makna psikologis jiwa muda seperti passion dan fun, hal
ini terlihat dari warna orang yang merupakan gabungan antara warna merah dan kuning, kedua
warna yang mudah sekali merebut perhatian audiens. Maka oranye memiliki atribut gabungan
yang melekat pula pada warna merah dan kuning. Warna yang sangat mewakili startegi market
dari J.Co itu sendiri.
2. Produk
J.co adalah produk makanan ringan atau pengganti orang Indonesia dengan menyediakan
berbagai kue seperti donat, sandwich, cronut, yougurt, ice cream yogurt, dan coffe. Kreatifitas
dan inovasi J.co dalam menciptakan produknya adalah dengan melihat perilaku konsumen orang
Indonesia yang suka berkumpul dan memakan makanan ringan sembari mengisi kegiatan
berkumpul mereka. Berikut inovasi dan kreatifitas produk J.co:
Donuts
Kreatifitas dan inovasi J.co tidak hanya terbatas pada bentuk saja melainkan dari cita rasa
yang khas dan berbeda dari pesaingnya seperti Dunkin Donuts. Selain cita rasa yang khas
J.co juga memberikan nama yang unik pada setiap donutnya seperti untuk donut dengan
rasa tiramisu diberi nama unik dengan nama Tira Miss U. berikut ada daftar menu donut
dalam perusahaan J.co:
2. Place
Selain mempunyai rasa yang berbeda, J.co juga memakai konsep toko yang dibuat
sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi
dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap
dijual. Sehingga konsumen tidak perlu merasa khawatir akan kebersihan dan bahan yang
yang dipakai J.co.
2. Price
Harga yang diberikan oleh J.co untuk setiap produknya berbeda beda, bahkan kreatifitas
yang diberikan dari segi harga adalah berbentuk paket seperti J.Pops baby donut berisi
24 buah dan J.co donut yang berisi setengah lusin dan yang selusin. Tentu kreatfitas yang
diberikan oleh J.co untuk para konsumennya yang ingin membeli donut dengan berbagai
kebutuhan dan budget yang dimiliki.
3. Promotion
Dalam marketing mix atau bisnis tentu ada bagian promotion yang tidak mungkin
dilupakan untuk setiap pemasar. Promotion mix juga merupakan bagian dari Integrated
Marketing Communication (IMC), berikut promotion mix yang dilakukan oleh J.co:
·
Periklanan
Periklanan pada produk J.Co Donuts & Coffe ini berbentuk seperti brosur, billboard,
logo, poster. Dalam hal ini sangat mudah di temukan dipusat-pusat kota yang ada . dan
ini sangat memudahkan bagi pelanggan untuk mengetahui produk-produk dari J.Co
Donuts & Coffee. Periklanan juga akan menimbulkan Brand Awarness (Kesadaran Merk)
terhadap pelanggan yang pernah menikmati produk dari J.Co Donuts & Coffee. Memang
dala segi periklanan J.Co tidak memakai iklan TVC atau televise commercial karena
melihat dari target market J.Co yang mengutamakan anak muda yang pada umumnya
anak muda lebih banyak menghabiskan waktu mereka di dunia maya atau internet dan
juga menghabiskan kegiatan mereka secara outdoor. Sehingga dari segi periklanan J.Co
lebih mengutamakan media luar ruang seperti Billboard sebagai papan pengenal, dan
flyer atau brosur.
Direct Marketing
Pemasaran langsung yang dilakukan dari J.Co Donuts & Coffee, berbentuk seperti adanya
blog,website serta e-mail dari perusahaan. Tujuanya adalah agar para pelanggan dapat lebih
mengetahui produk dari J.Co Donuts & Coffee tersebut tanpa harus memberikan waktunya ke
tempat-tempat atau outlet-outlet perusahaan. Pelanggan bisa mengakses informasi tentang J.Co
Donuts & Coffee tersebut. Di dalam website J.Co Donuts & Coffee, Terdapat beberapa pilihan
pada gambar. Pilihan-pilihan tersebut adalah bentuk dari Pemasaran langsung yang
dikembangkan oleh J.Co Donuts & Coffee. J.Co Donuts & Coffee juga melayani layanan
Delivery Order. Ketentuan ketentuan dalam delivery order dari perusahaan Jadi jika ada
pelanggan yan ingin memesan dari 3 menu tersebut. Pada website langsung di tampilkan harga
yang harus dibayar oleh pelanggan yang melakukan Delivery Order tersebut.
Public Relations & Events
Banyak program CSR atau community seperti J.Co Safari, program field trip bersama konsumen
JCO dan anak-anak sekolah. Mereka datang ke dapur J.Co untuk melihat cara pembuatan donut
misalnya. Kedua, melalui Facebook, pengunjung nya sudah mencapai 105 ribu orang juga baru-
baru ini masuk ke Twitter.
Brand Activation melalui kegiatan J.Co Safari secara intens dilakukan sebagai upaya
membangun brand image juga membawa J.Co di level yang lebih dekat lagi dengan konsumen.
Kedua, perusahaan ini sangat concern mendengar keluhan konsumen. “Setiap ada yang
komplain, langsung sampai ke jajaran direksi kami. Target kami 1x24 jam komplain customer
bisa distop,”ujar alumnus Londol School ini.
Aktifitas dalam bentuk pemberian sampling di sekitar gerai, membuat blog dan Friendster di
dunia maya, masuk ke komunitas ibu-ibu arisan dengan menyelenggarakan factory visit dan
demo pembuatan donat. Bagi perusahaan ini, endorsement pengunjung lewat antrian panjang
yang mengular di outlet dan media yang menulis cerita tentang kelezatan, kekhasan, dan
“kehebohan” J.Co lebih penting ketimbang iklan. Strategi branding ini berhasil menciptakan
word of mouth dan menuai publisitas. Dari sisi tampilan outlet, J.Co mencoba menghadirkan
nuansa internasional dengan desain minimalis yang simple tapi tetap elegan dan modern.
Manajemen J.Co memegang kepercayaan konsumen sebagai aset, bila konsumen puas sesuai
dengan ekspektasinya maka mereka akan terus datang ke JCO. Kendati demikian ketika
dikonfirmasi tentang kesuksesan gerai terlarisnya yang mampu menjual 14 ribu donat per hari,
dimana angka ini belum termasuk pembelian produk lainnya (seperti minuman kopi) oleh
pengunjung outlet J.Co yang jumlahnya bisa mencapai 1200 orang per hari
Sales Promotion
Salah satu strategi marketing J.Co yang dinilai sukses dan paling besar dalam
pengeluaran anggaran promosinya adalah sales promotion. Pada awal pembukaan toko
nya J.Co gencar memberikan bentuk promosi seperti diskon baik dengan buy1 get one
free dan juga pemotongan harga jika pembelian dilakukan menggunakan salah satu kartu
debit atau kartu kredit dari bank tertentu seperti bank permata dan bank mandiri.
PENUTUP
Kesimpulan
Kreatifitas dan inovasi J.Co terhadap produknya sangat bagus terlebih dari produknya
yang beragam dan kreatif serta inovatif. J.Co haru menambahkan kreatifitas dan
inovasinya dalam segi promosi seperti menambah promosi iklan TVC agar awareness
J.Co semakin meningkat bahkan yang pada awalnya strategi marketnya adalah anak
muda, dengan meningkatkan promosi dan awareness tentu target market J.Co semakin
luas dan dapat meningkatkan penjualan yang lebih tinggi lagi.
Dari segi kreatifitas dan inovasi produk J.Co juga menambahkan makanan yang cukup
banyak tidak hanya donat dan sandwich saja tapi inovasi donat dengan memproduksi
donat dengan bentuk yang sangat menarik, dan untuk minuman J.Co bisa menambah
varian rasa dan jenis minum yang lebih banyak, tidak hanya kopi dan the tapi bisa
ditambahkan dengan minuman cola lainnya.